Bang Arya hanya bisa menjewer pipi ku pelan ketika aku mengatakan itu.
Saat ini aku sudah berada di rumah. Meluruskan badan ku di atas tempat tidur ku setelah membersihkan badan dan wajah ku yang baru saja menjelajah kesana kemari.
Jam di dinding ku belum menunjukan waktu yang terlalu malam. Setidaknya nya untuk diri ku. Dan aku yakin gadis pun belum larut dalam dunia mimpi nya.
Aku pun meraih telepon genggam ku. Rencana ku saat ini adalah menelepon gadis dan menanyakan kebenaran informasi yang abang sampaikan pada ku.
Namun ayah tiba tiba saja mengetok pintu kamar ku. Membuat ku mau tak mau mengurungkan niat ku yang pertama.
"Kenapa yah? " Tanya ku ketika aku akhirnya datang menghampiri nya dan duduk di depan nya.
Ayah memutar kan badan nya agar bisa menghadap ke arah ku dengan sempurna.
Ia tampak menarik nafas nya sebelum bersiap bicara pada ku. Tampak raut kehati hatian yang ia sembunyikan sebelum benar benar memulai pembicaraannya
Support your favorite authors and translators in webnovel.com