" Yaudah kita makan dulu. Tapi aku udah makan tadi dapet jatah. Aku anter kamu doang ngga apa apa ya? " Ujar gadis kemudian
Dan kami pun pergi ke cafe dekat dekat sini meski tadinya sebenarnya gadis mengajak aku untuk makan di kaki lima yang lebih terjangkau dan menurut nya enak.
Namun malam ini aku ingin membelikan gadis setidak nya secangkir kopi yang tak akan ia sentuh jika tidak dengan ku.
Bukan karena dia tak suka kopi. Ini lebih kepada karena ia tak mau membuang uang nya untuk menyeruput kopi yang menurut nya mewah untuk saat ini.
Membuat ku miris. Padahal dulu minun di cafe yang enak diajak nongkrong adalah sebuah rutinitas yang sering kami lalui setidak nya sebulan sekali.
Karena dulu. Meski ayah nya keras dalam banyak hal. Namun ia tak pernah pelit tentang uang jajan. Namun walau begitu. Tentu untuk pergi keluar dalam waktu yang lama bukan lah hal yang mudah. Namun bukan gadis namanya jika tak punya ide untuk melawan ayah nya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com