Reo juga gagal.
Wanita berkerudung hitam itu mampu melemparkan bola salju dengan gesit dan akurat. Tidak mungkin gadis kecil seperti Reo bisa melawannya. Setelah gagal, dia dipaksa mundur dua belas langkah, sama seperti Shika dan Kaede.
Sepertinya akan sulit mengalahkannya, tapi Seiji tidak ada pilihan lain selain mencoba.
'Giliranku mengundi! Ups, maksudku melempar dadu…'
Seiji melemparkan dadu dan bergerak ke kotak yang bergambar seorang pria sedang minum bersama.
Wanita berkerudung hitam itu muncul lagi. Seiji duduk berhadapan dengannya, dengan sebuah guci anggur yang diletakkan di depan masing-masing.
Guci anggur tersebut seukuran bola baseball. Guci itu terbuka tapi tidak ada aroma alkohol yang tercium.
Peraturannya cukup sederhana. Yang pertama menghabiskan guci anggur sebelum yang lainnya akan menjadi pemenang.
'Saatnya bertarung!'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com