10 SEN SEN NO SEN

"CEWEK LO, SEN?"

"BUKAN!" Aku dan Senna menjawab serempak. Itu adalah pertanyaan paling fatal yang sanggup memporak-porandakan “dinding tipis tak kasat mata” yang susah-payah kubangun antara aku dan dia, lalu salah seorang temannya mengacaukan segalanya.

"Alah ... gak usah malu-malu gitu, Sen! Cantik juga cewek lo, imut, bening, putih, lagi! Diam-diam, pintar juga lo milih pacar. Anak mana? Kenalkan, dong ...." Temannya yang satu lagi menembak langsung. Aku dikira seumuran mereka apa? Duh, tolong. Tanpa pertanyaan semacam itu pun, aku dapat melihat wajah Senna di sampingku kini memerah kayak stabilo. Untuk pertama kalinya, aku melihat ekspresi Senna yang syok mati langkah.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

avataravatar
ตอนถัดไป