webnovel

Moonlight: Pangeran Serigala dan Pengantin Pilihan

Author: Sita_eh
แฟนตาซี
Ongoing · 20.1K Views
  • 18 Chs
    Content
  • 5.0
    10 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

"Si... siapa kau! Aku mohon, jangan bunuh aku!" ucap Ji Soo yang ketakutan setengah mati. "Kenapa kau ketakutan seperti ini? Apa kau sudah lupa dengan suamimu sendiri, Ji Soo?" jawab Nam Joo Hyuk dengan tatapan nanarnya yang keji. Bagaimana Ji Soo bisa lupa jika dia sudah menikah dengan seorang pria asing yang baru ia kenal? Seorang pria tampan, kaya raya, dan seorang pangeran serigala. Dua tahun yang lalu. Saat itu Ji Soo baru berumur delapan belas tahun. Dia sedang berduka saat harus kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki. Seorang kakek yang selama ini merawat Ji Soo. Pria itu datang bagaikan hantu dengan tiba-tiba, mengajaknya menikah, dan setelah itu menghilang selama dua tahun. Tapi, kenapa dia sekarang tiba-tiba muncul? Setelah Ji Soo hampir melupakan suaminya yang misterius itu.

Chapter 1PROLOG - LARI!!!

"Lari!!"

"Lari, Ji Soo! Kau harus lari! Kau harus selamat!"

Kalimat itu terus saja terdengar di benaknya, dan Ji Soo berlari sekuat tenaga dengan perasaan ketakutan yang tidak terbayangkan.

Napas Ji Soo mulai terengah-engah, saat dia berusaha untuk menaiki anak tangga dengan langkah kaki yang terseok. Bahkan, Ji Soo harus memegangi sisi tangga, memastikan tubuhnya tidak terpental jatuh.

"Hhh ... Hh.... Aku harus mencari tempat bersembunyi," ucap Ji Soo ketakutan.

Dia tidak bisa mengendalikan langkahnya dengan benar karena kedua kaki Ji Soo lebih banyak bergetar saat ia menapakkan tapaknya pada anak tangga.

Gaun tidurnya yang panjang dan berwarna putih sudah tampak lusuh, dengan banyak noda merah yang terlihat jelas. Luka pada pipinya yang mulai meninggalkan memar, masih terasa sakit dan berdenyut.

Beberapa luka lainnya juga terlihat, seperti pada pelipis, lengan, bahkan kaki kanannya yang terkilir parah. Jangankan berlari, untuk berjalan saja Ji Soo harus menyeret paksa kakinya sendiri agar bisa menyelematkan diri.

"Dimana... Dimana aku harus bersembunyi?" Gumamnya sambil memperhatikan keadaan sekelilingnya.

Tatapan Ji Soo mengarah pada pintu kamar yang terbuka, tanpa berpikir panjang ia pun menyeret langkah kakinya menuju pintu kamar yang terbuka itu.

Ji Soo berhasil masuk, tapi tubuh dan napasnya masih bergetar hebat. Sungguh! Dia sangat ketakutan saat itu, berpikir jika ini adalah akhir hidupnya yang akan berakhir dengan cara yang tragis.

Bagaimana tidak, dia berpikir seperti itu?

Karena ada seseorang yang mengincar nyawanya. Ji Soo benar-benar tidak menyangka dan dia ketakutan ketika hampir saja sebuah kapak besar melayang kearah kepalanya sendiri.

"Bagaimana kalau dia menemukanku? Apa yang harus aku lakukan?"

Baru saja Ji Soo ingin mencari tempat persembunyian, dia sudah mendengar langkah kaki dengan suara kapak yang diseret sengaja pada anak tangga yang baru saja ia lewati dengan susah payah.

Suara kapak yang berdecit seram membahana hingga terdengar dari dalam kamar. Membuat jantung Ji Soo semakin berdegup cepat dan kencang.

Sosok pria yang baru saja menaiki anak tangga tampak menyeringai licik. Dia menyeret kapak yang penuh dengan lumuran darah. Bunyi dari geretan kapak itu, menggaung ke seluruh penjuru ruangan, membuat keadaan semakin mencekam dan menyeramkan.

"Ji Soo..?" Panggilnya dengan suara merdu.

"Kenapa kau bersembunyi? Ah... Apa kau takut karena kejadian tadi? Maaf ya... Karena aku sudah merusak suasana tadi," ucapnya sambil melihat keadaan sekelingnya.

"Aku harap kau memaafkanku, Ji Soo. Jadi... sekarang cepat kau keluar dan temui aku! Mari kira berpesta, aku yakin kau akan suka!" perintahnya mengeram kesal.

Kemeja putihnya yang dikenakan pria itu, lebih buruk dari keadan gaun tidur Ji Soo. Darah yang menempel lekat dan masih berbau menyengat, tidak mengganggunya sama sekali. Seakan-akan dia sangat menikmati, apa yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Hhh...!" Pria itu menarik napas dengan dalam sambil ia mendongak dan memejamkan matanya.

"Baiklah, harus aku akui... kalau tadi itu aku salah. Seharusnya aku tidak melakukan itu. Kau pasti terkejut, bukan?" ucapnya dengan suara manis yang sengaja dibuat-buat.

"Kau tidak perlu takut, Ji Soo. Aku sudah berjanji akan menjagamu, kau tidak perlu pergi kemanapun, Ji Soo." ucap pria itu dengan suara berat yang terdengar seram.

Pria itu mulai mengendus, seperti mencari aroma tubuh Ji Soo. Tidak lama ia menyeringai seram, "Ah… ini terlalu mudah,"

Sebuah kapak besar dengan lumuran darah, sengaja ia seret dan berbenturan dengan lantai, menimbulkan suara decit yang memekikkan telinga siapapun bagi yang mendengar.

"Ji Soo? Oh.... Ji Soo... ayolah... dimana kau? Uhmm, apa kau sedang mengajakku bermain petak umpet? Menarik sekali... Aku pasti bisa menemukanmu."

Sialnya bagi Ji Soo karena pintu kamar tidak tertutup rapat. Padahal dia sedang bersembunyi di balik tembok.

"Aku akan ketahuan? Aku harus bersembunyi!" batin Ji Soo yang ketakutan.

Sebuah bayangan pria terpantul pada permukaan lantai, perlahan Ji Soo bisa melihat bayangan dari sosok pria yang memegangi kapak besar.

"Hah?" Ji Soo mendekap mulutnya sendiri. Terlalu takut hingga ia berpikir, jika dengan bernapas bisa membuat pria itu tahu keberadaannya.

Ji Soo menatap pada sekeliling kamar, tersadar dengan sebuah kamar luas yang tampak sunyi. Tatapannya sudah tertuju pada sebuah lemari pakaian berwarna putih.

Sebuah ide agar dirinya bersembunyi di dalam lemari, "Ya... aku harus bersembunyi disana," ucap Ji Soo dengan yakin.

Satu-satunya cara agar Ji Soo bisa tiba lebih cepat pada lemari pakaian tersebut, yaitu dengan berlari secepat mungkin tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

Tapi apa dia bisa melakukannya? Apalagi kaki kanan Ji Soo dalam keadaan terluka saat itu.

Tidak ada waktu untuk berpikir panjang, dan Ji Soo sudah memutuskan untuk memaksa dirinya sendiri. Dia berlari secepat mungkin, sampai-sampai Ji Soo harus mengigit kuat bibir bawahnya karena menahan rasa sakit.

Hanya tinggal sedikit lagi saja agar Ji Soo tiba di depan lemari pakaian. Dia harus terus menahan rasa sakit pada pergelangan kakinya. Dengan cekatan Ji Soo sudah membuka pintu lemari, lalu masuk kedalam dan mulai bersembunyi.

Lemari itu hampir kosong, hanya ada beberapa kemeja pria yang tergantung. Ji Soo sudah duduk sambil merapatkan dirinya, menekuk kedua kakinya dengan erat. Napasnya masih tersengal dengan jantungnya yang masih berdetak cepat.

Sisi lemari itu memiliki semacam ventilasi dengan garis celah yang banyak. Ji Soo bisa mendapatkan sedikit celah agar bisa mengintip dan tahu apa yang sedang terjadi di luar sana.

Disaat itu juga, ada sesuatu yang menyentuh pundak kiri Ji Soo. Sontak membuat Ji Soo menoleh ke arah kirinya dengan cepat.

"Aarrgghh!" Ji Soo memekik untuk sedetik saja. Tapi dengan segera ia mendekap mulutnya, dan pupil matanya yang membesar dengan perasaan yang amat takut.

Rasanya ingin sekali Ji Soo berteriak dan keluar dari dalam lemari, ketika ada sosok mayat wanita dengan kepalanya mendarat pada pundaknya.

"Si… siapa wanita ini?" pikir Ji Soo.

Disaat bersamaan Ji Soo mendengar langkah kaki dan kapak yang terseret di atas permukaan lantai.

"Ji Soo, sayang? Apa kau ada disini?" tanya suara pria yang sudah berada di dalam kamar.

Mata bengis itu memperhatikan keadaan kamar yang begitu minim pencahayaan, ia mengamati dengan seksama sambil melangkah dengan perlahan.

Terjebak!

Satu kata yang tepat menggambarkan keadaan Ji Soo saat ini. Di sisi lain dia sangat takut dengan mayat wanita yang ada disampingnya. Tapi ada sosok monster berbahaya yang harus ia hindari.

"Oh... Tuhan... apa yang harus aku lakukan? Apa aku akan mati sia-sia seperti ini?" batin Ji Soo dengan air mata yang sudah mengalir.

Keadaan semakin mencekam, dan Ji Soo tidak lagi berani membuat pergerakan sedikit pun. Dia hanya diam sambil terus mendekap mulutnya. Air mata itu terus mengalir, saat dia melihat bayangan pria yang justru mendekat ke arah lemari.

"Padahal aku ingin merasakanmu secepatnya. Tapi jika seperti ini, kau hanya akan mengulur waktu saja! Ah.. tapi rasanya pasti akan sangat enak, daging segar dari manusia yang ketakutan sepertimu," ucap pria itu dan sudah berdiri didepan pintu lemari pakaian.

"Aku mohon… siapapun… tolong aku!" batin Ji Soo.

Ji Soo memejamkan matanya saat pintu lemari mulai bergerak. Dia tampak pasrah jika kematian sudah berada persis didepannya.

Disaat Ji Soo terpejam, di luar sana, ada sesuatu yang bergerak dengan cepat. Hampir tidak terdengar apapun, seperti sekelebat angin besar yang baru saja lewat.

"Apa yang terjadi?" Ji Soo membuka kedua matanya, dan dia mengintip dari balik celah.

"Pria itu… pria itu tidak ada? Dimana dia?" Dia terus mengintip untuk memastikan keberadaan pria yang ingin membunuhnya.

Setelah beberapa detik mengamati, dan tidak ada tanda-tanda pria itu ada. Ji Soo memberanikan diri untuk membuka pintu lemari. Dia belum keluar dari dalam lemari, meskipun pintu lemari terbuka. Ji Soo harus memastikan tidak ada yang akan menyerangnga dengan tiba-tiba.

Setelah dia yakin, barulah Ji Soo keluar dari dalam lemari dengan hati-hati. Mayat wanita yang tadinya bersandar pada pundak Ji Soo, jatuh seketika dan menimbulkan suara "bug" yang nyaring.

Bahkan Ji Soo terkejut dan menatap ke arah mayat tersebut. "Tenang, Ji Soo. Kau harus tenang dan keluar dari tempat ini," ucapnya sambil melangkahkan kakinya ke arah luar kamar.

Dengan perlahan dan hati-hati, dia sudah tiba di pintu kamar. Ji Soo tidak tahu dan tidak mau mencari tahu kemana sosok pembunuh itu pergi.

"Apa kau sudah mau pergi?"

Seorang pria berpostur tinggi dengan rambut hitamnya yang gelap, menatap tajam pada Ji Soo.

Sontak Ji Soo terkejut, dan langkahnya menjadi tidak seimbang hingga dia tersungkur kearah belakangnya.

Ji Soo sadar jika pria itu berbeda dengan pria sebelumnya. Tapi bukan berarti penampilan pria itu lebih baik dari pembunuh yang mengincar nyawanya. Ada serpihan darah yang berjejak pada wajah pria itu. Bajunya penuh dengan darah yang masih terlihat segar. Kedua tangannya juga berlumuran darah, dan membuatnya jauh lebih seram dari pembunuh sebelumnya.

Pria itu mendekati Ji Soo yang sedang menyeret tubuhnya ke arah belakang.

"Si... siapa kau?! Aku mohon, jangan bunuh aku!" ucap Ji Soo yang ketakutan setengah mati.

Pria itu sudah sangat dekat hingga dia harus membungkuk agar bisa melihat wajah Ji Soo. Pria itu memegangi ujung dagu Ji Soo, dengan menggunakan tangannya yang berlumuran darah.

Aroma darah amis yang pekat membuat Ji Soo rasanya ingin muntah, tapi tatapan pria itu yang begitu lekat, membuat Ji Soo tidak bisa menggerakkan wajahnya sedikitkpun.

"Kenapa kau ketakutan seperti ini? Apa kau sudah lupa dengan suamimu sendiri, Ji Soo?" jawab Nam Joo Hyuk dengan tatapan nanarnya yang keji.

"Apa...?! Su… suami?!"

You May Also Like

Luna yang Indah Setelah Penolakan

Cecily adalah gadis kurus tanpa teman. Namun, seperti semua gadis lainnya, dia mendambakan cinta sejati. Dia selalu memiliki perasaan terhadap Robert, putra Alfa di Kelompok mereka. Namun, di hari ulang tahunnya yang ke-18, dia menemukan bahwa Robert adalah pasangannya! Sebelum dia bisa memeluknya dengan gembira, Robert sudah menepis tangannya seperti sampah. "Kamu tidak akan menjadi pasanganku. Anggap saja tidak ada yang terjadi hari ini. Pergi dan awasi mulutmu. Jangan bilang apa-apa yang tidak seharusnya kamu katakan!" Robert secara terang-terangan menatap Alison yang seksi dan cantik berambut pirang di wisuda sekolah menengah mereka. Perjalanan wisuda itu mengubah Cecily, membuatnya lebih kuat, lebih percaya diri, lebih bersemangat, dan lebih cantik dan seksi. Selanjutnya, Robert, yang bertemu dengannya di kampus perguruan tinggi lagi, mulai mengejarnya. "Kamu seharusnya menjadi Luna ku. Kita akan hidup bersama dari sekarang. Kita akan memiliki banyak anak. Mereka akan sehat dan cerdas." Mata Robert penuh dengan nafsu. Gangguan Robert membuat Cecily merasa jijik dan mual! Ketika Cecily tidak bisa melindungi dirinya dari Robert karena perbedaan kekuatan, Michael muncul. "Tindakanmu membuatmu tidak layak sebagai Alfa." Michael memandang Robert dengan hina. Selama pengukuhan Robert sebagai Alfa, Cecily tidak tahan lagi dengan gangguannya. "Saya, Cecily Levin, menolak Robert Paslo sebagai pasangan saya." Ketika Robert marah dan kesakitan, ingin melukai Cecily, Michael muncul lagi! "Cecily adalah pasangan yang diatur oleh Dewi Bulan untuk saya." Michael memandang Cecily dengan lembut. "Siapa pun yang berani menyentuhnya adalah tidak menghormati keluarga kerajaan."

JQK · แฟนตาซี
Not enough ratings
337 Chs

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · แฟนตาซี
4.9
255 Chs

TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Chen Liao Xuan, adalah putra kedua dari Raja langit Xie Jia Ming. Sebagai panglima perang andalan langit, dia bahkan dinobatkan menjadi putra mahkota untuk menggantikan ayahnya sebagai Raja langit berikutnya. Di sisi lain, Chen Liao Xuan diam-diam menjalin hubungan asmara dengan manusia setengah Dewi, keturunan dari Dewi yang bernama Liu Anqier. Karena darah manusia yang mengalir pada tubuh Liu Anqier membuat para Dewa langit murka,dan menentang hubungan mereka. Hingga pada akhirnya, Chen Liao Xuan mendapatkan tugas dari sang Ayah untuk berperang melawan Raja Iblis yang telah menghancurkan hampir separuh umat manusia di bumi. Pada saat yang bersamaan, salah seorang dari langit berbuat hal yang tak terguda, dengan membunuh Liu Anqier. Merasa murka, dan marah, Chen Liao Xuan lantas melakukan kesalahan fatal. Dengan membunuh penasihat kepercayaan ayahnya. Hingga akhirnya sang Ayah memberinya kuhuman di luar batas kekuasaannya. Melahirkan kembali Chen Liao Xuan, bukan menjadi putranya, melainkan menjadi seorang Raja Iblis yang paling menakutkan di dunia. Takdir itu sudah ditulis, tak terbantahkan. Membuat Chen Liao Xuan mendapat julukan Emo Shao Ye. Tak cukup sampai di situ, cara penghapusan dosa yang diberikan ayahnya rupanya tidak benar-benar berguna. Sebab separuh dari ingatan Chen Liao Xuan atas kekasihnya tak sepenuhnya hilang. Membuat Chen Liao Xuan terobsesi, mencari reinkarnasi dari sang kekasih. Hingga suatu hari, saat dia sedang bertarung dengan Dewa air, di malam perubahan wujudnya. Dia berhasil dikalahkan oleh panglima perang dari kerajaan tersebut. Membuatnya terjatuh dan terdampar di suatu hutan pinus yang sangat lebat. Saat dia telah merasa jika nyawanya akan segera hilang. Tiba-tiba sentuhan tangan mungil membuat seluruh ingatan Chen Liao Xuan akan masa lalunya bangkit seutuhnya. Akankah Chen Liao Xuan bisa bisa bertemu dengan perempuan yang selama ini dia tunggu? Ataukah dia akan benar-benar menderita kehilangan cinta seperti yang telah ditetapkan oleh Dewa takdir atasnya?

PrincesAuntum · แฟนตาซี
5.0
399 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest
Angel_Gainess
Angel_GainessLv10

SUPPORT