webnovel

Teror

diyah masih berada dibalakang pintu dan memastikan tidak ada yang mengikutinya. dengan perasaan cemas tanpa sadar diyah membawa surat yang berisikan surat mengerikan itu, sekali lagi dia melangkah memastikan apakah semua baik baik saja dan melihat dibalik tirai jendela.

diyah : apa - apaan semua ini. kenapa banyak peristiwa anehh, apa ada yang dendam padaku

belum selesai diyah bergumam...tiba tiba....

tok...tok...tok...tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumah diyah. diyah pun makin cemas dan menghela nafas panjang untuk kembali ke pintu dan membuka pintu, dengan segala sisa keberanian diyah membuka dan ....

diyah : apa tidak ada orang, siapa yang mengetuk

cukup lama diyah berdiam dan melihat disekeliling rumah, diyah masuk kembali sebelum menutup pintu datang angin yang begitu kencang dengan aroma yang wangi membuat diyah tidak kuat menahan pintu karna angin berhembus terlalu kuat

diyah : wangi apa ini, begitu harum

diyah pun menutup pintu dan menyalakan lampu rumahnya. semoga tidak ada hal aneh - aneh lagi ujarnya..klik...suara tombol lampu dinyalakan...

.

.

.

.

akhinya dia pun berjalan menuju kamarnya, tanpa curiga diyah membuka kamarnya dan diyah terkejut dengan keadaan kamar yang begitu berantakan dan ada kelopak mawar berserakan dilantai kamarnya

diyah : ahhhkkkk.... apa lagi ini...siapa yang berbuat seperti ini. eh tunggu dulu inikan kelopak bunga mawar kenapa berwarna biru. lagi lagi aku harus membersihkan semua,

karena keadaan diyah yang begitu melelahkan diyah pun tidak terlalu perduli akan kamarnya yang berantakan dan bunga mawar biru itu.

setelah selesai membersihkan kamar tidur diyah pun merebahkan tubuhnya. ketika dia hampir tertidur dan memejamkan matanya...matanya tertuju pada meja

diyah : apa aku tidak salah liat, bukanya itu mawar biru, kenapa utuh bukanya tadi. ahhh sudahlah mungkin aku salah liat karna tubuhku cape.

diyah pun terlelap dan tertidur banyak hal aneh yang terjadi disekitar diyah, dengan sikap cueknya diyah pun tidak terlalu menghawatirkan apa yang terjadi, diyah hanya berpendapat itu mungkin atau mungkin hanya itu yang bisa diyah lakukan,

keesokan paginya...

diyah bersiap seperti biasa, mandi, sarapan, lagi lagi dia melihat mawar biru dimeja makan

diyah : mawar biru lagi, aku pasti sudah menaruhnya disini tadi pagi. mungkin aku sudah gila, y ampun sudah jam segini bisa terlambat aku.

jam sudah menunjukan pukul 8. diyah pun berlari menuju halte bus. ketika sampau di halte diyah merasa ada yang aneh diantara kerumununan orang yang mengantri tetapi diyah tidak peduli dan tetap menaiki bus.diyah pun duduk di kursi tapi diyah merasakan semakin tidak nyaman dengan orang - orang yang berdiri karna tidak dapat kursi, dan diyah mencari keanehan yang tadi .

diyah : sepertinya aku diawasi, tapi siapa, aku tidak bisa melihat wajahnya...sudahlah biyarkan saja aku tidak peduli

bis pun sampai ditujuan, orang orang berhambur keluar, dia berlari agar tidak terlmabat kesekolah dan

bruk....dia menabrak seseorang....