webnovel

Komplen...pokoknya...komplen...!!!

Di sebuah rumah sederhana dua orang kakak adik dan seorang Bibi tinggal bersama salah satunya "Mada" si pemarah dan adiknya Ratna yang baru saja membeli sebuah produk kecantikan ternyata barang yang datang tidak sesuai dengan pesanannya.

Terdengar suara seorang gadis yang sedang memarahi adiknya dengan lantang dan keras, bibinya ini sudah tidak sanggup lagi melerai pertengkaran kedua bersaudara ini, ia tahu keponakan yang satu ini sangat keras sifatnya apalagi kalau dia benar pasti panjang urusannya.

" Ratna sudah Kakak bilang enggak usah beli produk kecantikan online banyak nipunya, lihat muka kamu..! bukan malah bener, malah jadi jerawatan merah-merah begini..! sekarang kasih tahu di mana tempatnya..? mana alamatnya..? kakak harus minta pertanggungjawaban minta ganti rugi..., untuk ongkos berobat kamu, lihat muka kamu bisa cacat....!!!" Ucap Mada, yang naik pitan ini, Ia tidak tahu kalau sang adik mendapatkan barang yang bukan pesanannya, melainkan barang pesanan orang lain, ternyata sama-sama memiliki kesamaan pesanan yaitu produk kecantikan masker wajah, sementara bedanya adalah jenis kulit mereka.

" Iya Kak maaf..? kayaknya Ratna main buka aja deh, ini kayaknya bukan pesanan Ratna tapi pesanan orang lain..!" Ucap Ratna yang merasa disalahkan oleh Mada

Kulit Ratna sangat sensitif, Ia harus membeli produk kecantikan yang bebas minyak, sementara kesalahan terjadi pada kurir perusahaan yang salah mengirim, lambat laun Ratna sesak nafas kulit sensitif serasa terbakar, membuat Mada semakin panik.

Sang bibi dan Mada merasa panik melihat reaksi alergi dari Ratna Adik satu-satunya ini seperti seorang yang kambuh asmanya.

" Tante ini si Ratna Kenapa lu kok jadi sesek napas...?? Ini si Ratna kenapa?"

" Aduh ini kayaknya alerginya kambuh deh..? dia kan nggak bisa megang minyak, coba lihat itu maskernya ada minyaknya nggak..?" Tanya Sang bibi yang meminta Mada untuk mengecek komposisi dalam masker itu, yang dipesan oleh Ratna dari pembelian lewat online shop.

"Udah ga sempet Tante, ayo kita bawa ke bidan depan siapa tau Bu bidan tau ini kenapa..?" Ajakan Mada pada sang bibi.

" dasar bocah gendeng.., loh kok Bu bidan..? Memangnya Adik mau melahirkan ini harus dibawa ke gawat darurat bukan di bawa ke Bu bidan..?" Ucap Sang bibi.

" iya Bi maaf panik, ya udah ayo kita ke UGD..?" Jawab Mada yang membawa sang adik memapah Ratna berdua sang baby, mereka Langsung naik ke mobil kap terbuka jenis pick up, menaruh Ratna di tengah dan langsung beranjak ke rumah sakit terdekat.

Ratna sudah semakin sesak nafas sama Manda membawa mobil pick-up itu dengan kencang dan menerobos lalu lintas seorang petugas kepolisian membunyikan priwitan nya sebab melihat sebuah mobil pick-up ngebut saat lampu merah dan memberhentikannya seketika di tengah jalan.

" berhenti berhenti....!! Tolong buka kaca mobil ini...!! atau kalian tidak tahu udah melanggar Lalu Lintas Bagaimana kalau terjadi kecelakaan perempuan lagi bawa mobil kenceng-kenceng..?" Ucap sang petugas kepolisian yang marah-marah tanpa tahu sebabnya Kenapa Mada mengemudikan mobilnya dengan kencang, Mada pun turun dari mobilnya dan menggebrak pintu mobilnya.

" Bapak yang nggak tahu aturan Bapak tahu nggak Adik saya lagi sesak nafas kalau gara-gara bapak ngeberhentiin mobil saya terus Adik saya meninggal Bapak mau tanggung jawab ini keadaan gawat darurat harusnya mobil ambulans yang bawa Tapi karena kita nggak sanggup bayarnya jadi pakai mobil ini tuh lihat sendiri adik saya lagi Mengap-mengap..!!!!" Ucap Mada yang membentuk petugas kepolisian yang memberhentikan mobil pick up nya.

Polisi itu pun akhirnya seperti tidak memiliki jawaban lagi akan kata-kata Mada yang Ketus dan benar ini, Ia pun akhirnya mengomandoi memimpin di depan mobil pick-up itu, sehingga mobil yang dikendarai oleh Mada melaju dengan kencang seperti Patwal yang lewat, sedang mengawal seorang pejabat lewat, sementara ini adalah sebuah pick up tua yang sudah seperti rongsokan, dan bunyinya pun tidak enak didengar seperti ingin berhenti di jalan, bisa mogok kapanpun itu.

Ratna terlihat tidak sadarkan diri dengan selang oksigen di wajahnya tertutup seperti masker dan selang yang masuk melalui mulutnya membuat hati sakit melihatnya mengemban amanat dari kedua orang tuanya agar menjaga Adik satu-satunya ini Honda dewasa.

" brengsek semua ini gara-gara perusahaan setan itu beraninya ngejual produk yang membahayakan nyawa orang lain, Tante..?aku mau lihat mana maskernya..?" Pinta Mada, yang mengambil kemasan masker dari dalam tas sang bibi.

" Oh jadi tempatnya di Jakarta oke sekarang juga aku ke sana aku tahu tempat ini dimana..?" Ucap Mada yang naik pitam ingin minta pertanggungjawaban dari Perusahaan yang menjual belikan produk kecantikan Ini sementara di sampingnya ada polisi yang seperti terkesimah oleh ucapan gadis cantik yang sangat Ketus dan berani ini Kebetulan sang polisi adalah pemuda tampan dan masih lajang.

" Eh non Kamu nggak lihat di samping kamu ini petugas kepolisian..??sebaiknya kamu buat laporan dulu..!" Ucap Sang polisi lalu lintas yang mengawal ketiga orang ini sampai di rumah sakit.

" nggak perlu Bapak kan udah tahu bapak sendiri yang nyatetin, Karena kalau saya lagi yang buat laporan, makan waktu...!! saya harus ketemu pimpinan perusahaan ini Biar dia tahu kalau dia itu ngejual produk cacat yang merugikan orang lain...!" Jawab Mada.

" Udah dong jangan berantem..! kamu nggak takut itu kan polisi nanti kalau kamu di tangkap gimana..?" Ucap Sang bibi.

" tante nggak usah takut..! kita ini warga negara yang taat hukum, harus nya kita komplain..! lihat si Ratna tuh Hampir mati, kalau polisi nyalahin saya berarti polisi yang goblok harusnya ngebantu rakyat kecil kayak kita, bukan neken kita..!" Ucap Mada berapi-api.

" Maaf Bang tolong kata-katanya diralat ini bawa-bawa nama polisi, saya belum menanggapi laporannya..?" Jawab Sang petugas kepolisian.

" Maaf saya nggak punya waktu untuk debat dengan bapak, kalau bapak polisi merasa tersinggung saya mohon maaf, tapi maaf..., saya bertindak sendiri...!! karena kerjaan Bapak terlalu lambat adik saya bisa mati duluan..!" Ucap Mada.

sang petugas kepolisian sangat geram dengan jawaban Mada Ia seperti ingin memborgol tangan Madah ternyata sang petugas Tidak bisa memegang tangannya Gadis ini sangat lihai dan pandai beladiri yang menguasai teknik beladiri dengan sangat mahir seperti layaknya seorang lelaki.

" atas dasar apa Bapak menangkap saya saya tidak melakukan kejahatan atau kesalahan apapun Saya hanya membela kebenaran..!" Ucap Mada yang melepaskan diri dengan tehnik beladirinya dan seperti ingin menantang petugas Kepolisian.

"Boleh juga ni cewek..!" Benak sang polisi yang bernama Gunawan ini.

" atas dasar melawan melawan kepolisian melakukan tindakan anarkis..!" Jawaban sang polisi...

" gila... bener-bener gila...? Apa yang kulakukan sampai dibilang melawan polisi dan bertindak anarkis..?" Tanya Mada.

" kamu tidak membuat laporan kejadian malah bertindak sendiri dan melawan saya dengan tidak mau diborgol..!" Jawab Sang polisi.

" Saya cuma mau komplain pokoknya komplain...!!! bukan ngelawan polisi tapi tindakan memborgol bapak itu kalau penjahat..! Saya ini orang baik-baik bukan penjahat dan saya tidak melakukan kejahatan..!!" Jawab Mada.

ตอนถัดไป