Tangan Mo Boyuan terasa agak gatal, dia benar-benar ingin memukul si kecil yang telah menjahili ibunya.
Setelah tinggal di medan perang untuk waktu yang lama, emosinya memang jadi jauh lebih pemarah dari sebelumnya.
Seketika si kecil teringat sesuatu, dia langsung loncat dari kursi, kemudian mundur beberapa langkah. Sambil menggembungkan pipi, lalu berkata. "Sudah waktunya kelas. Jiang Tingxu, kita harus pergi."
Si kecil terlihat bersemangat, tapi jika dilihat dengan hati-hati matanya penuh dengan ketakutan.
Huh~
Saat itulah Ning Ning baru menyadari, saat ia mengerjai Jiang Tingxu di telepon dengan ayahnya, ia tidak berani melihat ke atas.
Raut wajah Jiang Tingxu terlihat tertekan beberapa kali, tapi tidak mungkin dirinya benar-benar bertengkar dengan putranya sendiri, bukan? Jarang sekali melihat putra nakalnya seperti ini. Selain tidak berdaya, memangnya dia bisa apa lagi?
"Ayo pergi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com