Erlin sangat bahagia obat penawar tersebut sudah berada di tangannya sekarang, lalu dengan segera dirinya meneguknya hingga habis. Ia melihat darah yang keluar dari tadi tadi kini seketika terhenti.
"Ternyata dia tidak berbohong sama sekali," gumam Erlin dalam hatinya.
"Mami!" Tiba-tiba saja terdengar suara anak dari arah belakang mereka, melihat itu Erlin memiliki kesempatan untuk melakukan rencananya.
Ia berlari menuju ke arah anak keci itu yang tidak lain anaknya sendiri Jeslin. Alendra begitu takut melihat Erlin mendekati anaknya.
"Jeslin kemarilah!" ucap Alendra.
"Jeslin, ingin bertemu Papi tapi Mami menahan tangan, Jeslin!" ucap Jeslin berusaha melepaskan tangannya dari gengaman ibunya.
"Diamlah!" ucap Erlin.
"Erlin, aku sudah memberikan obat penawar itu untuk mu tapi sepertinya kau masih begitu sangat lancang sekarang!" ucap Tristan dengan begitu lantang. Erlin seketika tertawa mendengar ucapan Tristan, ia tidak menyangka laki-laki itu begitu mudah ia bodohi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com