webnovel

ya, sama seperti waktu itu.

keesokannya, saat selesai kuliah aku langsung menuju fakultas bulan. aku berdiri didepan gerbang itu dengan wajah yang penuh kebahagiaan karena akan bertemu dengan bulan.

saat bulan keluar dia melihatku didepan gerbang menunggunya, dia perlahan berjalan kearahku dengan wajah yang menahan tangisnya.

aku menyambutnya dengan tawa, lalu saat sudah berada didepanku dia tak lagi bisa menahan tangisnya, bulan menangis saat melihatku.

"kenapa bersedih lan, hapus air matamu itu, aku sudah disini lan, aku masih menunggumu." ucapku lalu mengusap air mata bulan yang membasahi wajahnya.

bulan menggelengkan kepalanya, dia memegang tanganku lalu dilepaskan dari wajahnya. "ri, aku juga masih sayang ama kamu." ucapnya.

"aku tau lan, aku tau kamu takkan mengkhianati janjimu, karena itu lah aku juga menepati janjiku." ucapku, bulan terus menangis didepanku.

"ayo lan, ikutlah bersamaku, kita buktikan pada yayan bahwa kau masih bulan yang sama." ucapku. bulan terus menatapku yang masih bahagia karena bertemu dengannya.

"tidak ri, aku belum bisa ikut denganmu untuk sekarang." "kenapa lan, apa yang membuatmu tak bisa, aku antar kamu pulang nanti." ucapku.

bulan menghapus air matanya dengan lengannya, bulan mendekat padaku lalu mengusap wajahku dengan jemarinya yang indah.

"percayalah ri, sejak enam tahun itu aku masih menyayangimu sampai saat ini, namun aku tidak bisa kembali padamu saat ini." ucapnya.

"lan, apa yang kamu maksud lan, aku sudah menunggu enam tahun untuk ini lan, kenapa kamu tak bisa kembali padaku?."

"saat ini aku sudah punya hubungan dengan orang lain ri, aku minta maaf." ucapnya. aku terkejut saat mendengar itu, aku masih tak percaya dengan yang dikatakannya.

"bulan ku, bubu, masih ingat kah lan panggilan itu yang kamu berikan padaku, lalu mengapa kamu mengatakan hal seperti itu.?" ucapku pada bulan yang menangis kembali.

"ri, memang mungkin saat ini aku sudah punya pacar, namun hati dan cintaku masih untukmu ri, mereka masih menginginkan mu, jangan khawatir ri, aku akan kembali padamu namun tidak untuk saat ini." ucap bulan.

terdiam dengan menahan tangis aku menatap wajah bulan yang juga menahan tangisnya, "lan, aku akan menunggumu, tapi jangan terlalu lama lan, tak sanggup lagi aku menahan rinduku padamu." ucapku.

tiba- tiba dari parkiran sebuah mobil membunyikan klaksonnya kearah kami, bulan memandang kesana lalu menghampiri mobil itu. sebelum bulan masuk kedalam mobil itu dia pun melihat kepadaku.

mobil itu pun meninggalkanku yang masih berdiri disana, memandang kearah langit yang begitu teduh hari ini. namun mengapa rasanya seperti hujan yang begitu deras hingga terus membasahi pipi.

aku pun pulang kerumah dengan hati yang tak tau aku bagaimana rasanya, aku bahagia karena aku tau bulan masih menyayangiku, namun aku juga sedih karena dia sudah memiliki hubungan dengan orang lain.

tak tau sampai kapan, namun aku akan terus menunggu bulan kembali padaku sesuai dengan janjinya.

Belum kembali

dua bulan sudah aku terus menunggu kejelasan dari bulan, namun masih ketidak pastian yang kudapatkan darinya.

hampir satu bulan aku tak pernah bertemu bulan lagi, setiap aku menunggu didepan gerbang fakultasnya dia tidak pernah keliatan keluar dari sana.

aku tak pernah menceritakan pertemuanku dengan bulan pada yayan, namun aku yakin yayan tau bahwa aku takkan diam saja pada kondisi saat ini.

yayan menghampiriku yang sedang berdiri di tempat aku dan bulan bertemu, "lu ngapain disini?" ucapnya.

"gak ngapa- ngapain, cuman pengen disini aja." "mending lu pulang aja sekarang, ujian tengah semester udah deket, fokus belajar aja lu."

"kalo lu mau pulang duluan aja, gua ada urusan bentar." ucapku. yayan melihat ke fakultas bulan lalu melihat kearahku ,"lu masih berharap ri? lu tolol apa gimana sih?" ucapnya.

dengan senyum aku melihat yayan yang sedikit kesal. "lu gak ngerti yan, hal yang gua tunggu selama enam tahun ini, dibayar dengan kejadian yang begitu tak mengesankan." ucapku.

"terserah lu deh ri, mending pulang duluan gua" yayan meninggalkanku yang masih terus memandang kearah fakultas itu.