Wirabumi merenung,"Apakah sepupu tidak puas?"
"Mengapa kamu tidak menggunakannya dulu, aku akan menemukan cara untuk membantumu menemukan yang lebih baik."
Larasati mendengar percakapan di antara keduanya, dan sebuah seringai melintas di mulutnya. Dia benar-benar hampir gila. Tungku ini adalah alat dewa, jika Tania mengetahui seberapa berharga alat itu, dia tidak akan berpikir demikian.
Larasati menyesal dan sedih karena tidak mendapatkan artefak itu.
"Kak Laras menyukai tungku alkimia itu?"
Kertawijaya tidak berani muncul sampai Wirabumi dan Tania pergi. Tidak mungkin menyembunyikan hal-hal yang dia lakukan sebelumnya.
Dia juga tidak menyangka Tania begitu berbakat, dia benar-benar bisa memurnikan pil pemelihara jiwa.
Meski begitu, dia memandang rendah Tania. Larasati adalah orang yang sempurna dalam pikirannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com