Aku tidak pernah menyangka akan masuk dalam kegelapan dunia ini, di mana terdapat sisi lain yang haus akan darah. Dia, laki-laki yang begitu bengis menarikku secara paksa. Membuatku mengotori tanganku dengan darah yang lebih banyak. "Apa yang kamu lakukan?" teriakku sambil beringsut mundur. "Apa lagi kalau tidak menikmatimu," ucapnya polos. Sebelah tangannya bergerak menangkapku tanganku. Aku berusaha menghindar, namun ia dengan mudah mencengkram pergelangan kakiku. Dalan satu kali tarikan, kedua tangannya sudah membungkusku. "Kamu tahu? Baumu sangat harum seperti mawar. Aku benar-benar tidak sabar untuk menghirupnya lebih jauh," ucapnya. Detik berikutnya, aku merasakan leherku geli. Ia mencoba mengendusnya dan menjilatnya. Eugh, menjijikkan! "Lepaskan aku! Lepaskan aku!" rontaku sekeras mungkin. "Kamu adalah milikku! Selamanya tetap menjadi milikku. Ingat itu baik-baik!" Aku hendak protes, teriak dan memakinya sekuat mungkin. Namun mulutku sudah dibungkam bibir dan lidahnya yang kasar. Apa yang akan terjadi denganku setelah ini?