webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · สมัยใหม่
Not enough ratings
397 Chs

Satu-Satunya

Sammy menolak Cika lagi. Karna hati Sammy, masih menunggu Ara.

Terkadang memang seperti itu, mengacuhkan yang dekat, dan mencari perhatian dengan yang jauh.

Sammy menemani Cika, hingga dua jam lamanya. Sammy memutuskan meninggalkan Cika, setelah Malik menelfonnya, untuk membantu para rekan KOAS, yang ada gi IGD.

"Lu nyelametin gue Lik," ucap Sammy dengan perasaan lega.

"Lah, kok gitu?" Malik tidak mengerti maksud Sammy.

"Ya pokoknya, elu nyelametin guelah, intinya." ucap Sammy malas menjelaskan.

"Emang, lu habis dari mana?" tanya Malik.

"Nemenin anaknya dokter Ferdinand," jawab Sammy.

"Si cantik itu?" ucap Malik.

"Lu kenal?"

"Kenal lah, orang fotonya ada di ruangan dokter Ferdinand," ucap Malik.

"Masa, sih? kok gue gak pernah ngeliat."

"Gimana lu mau ngeliat, orang mata lu udah ketutupan sama Ara." ucap Malik dengan jujurnya.

"Rese, lu?"

Sammy terdiam sesaat, ia seolah tengah memikirkan apa yang Malik ucapan. Dan memang ada benarnya, Sammy terlalu terpaku dengan Ara.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com