Sammy menolak Cika lagi. Karna hati Sammy, masih menunggu Ara.
Terkadang memang seperti itu, mengacuhkan yang dekat, dan mencari perhatian dengan yang jauh.
Sammy menemani Cika, hingga dua jam lamanya. Sammy memutuskan meninggalkan Cika, setelah Malik menelfonnya, untuk membantu para rekan KOAS, yang ada gi IGD.
"Lu nyelametin gue Lik," ucap Sammy dengan perasaan lega.
"Lah, kok gitu?" Malik tidak mengerti maksud Sammy.
"Ya pokoknya, elu nyelametin guelah, intinya." ucap Sammy malas menjelaskan.
"Emang, lu habis dari mana?" tanya Malik.
"Nemenin anaknya dokter Ferdinand," jawab Sammy.
"Si cantik itu?" ucap Malik.
"Lu kenal?"
"Kenal lah, orang fotonya ada di ruangan dokter Ferdinand," ucap Malik.
"Masa, sih? kok gue gak pernah ngeliat."
"Gimana lu mau ngeliat, orang mata lu udah ketutupan sama Ara." ucap Malik dengan jujurnya.
"Rese, lu?"
Sammy terdiam sesaat, ia seolah tengah memikirkan apa yang Malik ucapan. Dan memang ada benarnya, Sammy terlalu terpaku dengan Ara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com