Selesai meeting, Juna langsung men-dial nomer Ara. Ia ingin berbincang dengan wanitanya. Sembari memantau, apa yang Ara lakukan. Juna tak ingin, ada hal buruk terjadi sama Ara. Apalagi, orang yang ingin mencelakai Ara, ada di dekat Ara, saat ini.
Tutt, tutt, tutt.
Nada yang Juna dengar, saat melakukan panggilan telfon, ke Ara. Juna mengulanginya sekali lagi, dan masih tetap sama. Hanya bunyi nada yang ia dengar. Tak ada suara, yang merespon panggilan telfonnya.
Juna memutuskan untuk meletakkan kembali ponselnya. Lalu, mulai menyibukkan diri, dengan berkas-berkas laporan, di meja kerjanya.
Juna sempat memikirkan papanya. Karena beberapa hari ini, mereka jarang berbincang berdua, maupun saling berkomunikasi. Juna selalu mengirimkan pesan, untuk papanya. Begitupun dengan mamanya. Karena memang sudah jadi kebiasaan Juna, melakukan hal tersebut, setiap hari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com