webnovel

Libra Academy

Author: HuangVioren
วัยรุ่น
Ongoing · 40.8K Views
  • 37 Chs
    Content
  • 5.0
    18 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Setelah kabur dari rumah dan hidup berdua dengan Kakak laki-lakinya, Ariel tidak pernah lagi bersosialisasi dengan dunia luar. Bahkan ia belum pernah bersekolah di sekolahan normal sekalipun. Namun, sekarang ia mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Libra Academy, sekolah elit untuk anak-anak konglomerat. Di sana, ada sebuah klub terkenal yang disebut dengan Tea Party Club. Di klub tersebut, akan ada pria-pria tampan yang siap melayani dan memperlakukanmu bak seorang putri raja. Entah sebuah keberuntungan atau kemalangan, pria-pria di klub itu malah tertarik dengan Ariel. Ariel yang tidak pernah memiliki teman sebelumnya apalagi pacar menjadi kewalahan. Dan akhirnya ia memutuskan untuk mengencani mereka semua untuk mengetahui tipe pria seperti apa yang sebenarnya. Pria yang pekerja keras dan pintar, juga membuatmu nyaman, Pria nakal yang membuat hatimu selalu berdesir , Pria yang pendiam namun seksi, pria yang ceria dan humoris namun juga menggemaskan, atau pria tampan bak pangeran yang mampu membuat gadis-gadis berteriak hanya dari kedipan matanya? Seperti apa tipe pria yang diinginkan oleh Ariel sebenarnya? Dapatkah ia menemukan tipenya? ________________________________________ The cover isn't mine, but i decorate it myself by used Canva. If artist want me to delete it, please email me!

Tags
5 tags
Chapter 1I Wanna Go To Real School

"Ariel!"

"Aku datang, Max."

Oke, pertama-tama aku seorang perempuan dan nama lengkapku adalah Ariel  Lais Carol. Sebenarnya, aku cukup tomboi untuk ukuran seorang perempuan. Namun, aku tetap akan memakai gaun dan make up jika aku pergi ke suatu tempat yang mewah, seperti makan malam atau pesta formal, atau jika aku harus melakukannya; tapi, tentu saja, aku tidak terlalu menyukainya.

T-shirt sederhana dengan jeans favorit cukup nyaman untuk kugunakan. Plus, aku tidak perlu khawatir tentang pilihan sepatu atau heels—agar terlihat maching, atau asesorisnya, seperti kebanyakan gadis yang sudah kukenal. And well, mereka terlihat cukup aneh dan merepotkan.

Argh ...! Aku lupa bahwa sahabatku adalah salah satu dari mereka. Namun, kami bergaul dengan sangat baik meski ada selera kami yang berbeda.

Menjadi seseorang yang menginjak usia empat belas dan berada di tengah   tahun kelulusan—aku lulus beberapa bulan yang lalu—tidaklah seburuk seperti yang kukira. Yah ... itu karena aku sebenarnya hanya kursus online saja, tidak benar-benar pergi ke sekolah. Setelah mendengar rumor tentang apa yang terjadi pada semua anak di sekolah nyata, aku menolak tawaran tersebut.

Baik sekolah umum maupun swasta, tetap saja ada pengganggu dan rata-rata perempuan yang jadi incaran; dan meskipun aku mungkin belum pernah merasakan sebelumnya—pem-bully-an, cemoohan, dan lain-lain—aku tahu bahwa jika aku memasuki salah satu sekolah tersebut, aku harus terus menjaga punggungku dan waspada terhadap siapa saja aku berteman nantinya.

Sebenarnya, aku benar-benar ingin memahami seluruh konsep dari apa yang dimaksud dengan sekolah sebenarnya. Duduk di meja bersama teman, makan siang di kafetaria, dan menatap seorang guru dari seberang ruangan. Pasti akan terasa seperti seluruh dunia baru. Tapi aku ragu bahwa kakak laki-lakiku memiliki cukup uang untuk membayar setidaknya satu tahun dari spp sekolah baruku.

Mengapa kakakku akhirnya yang bertanggung jawab? Karena, dia adalah wali sahku. Umur kami terpaut delapan tahun, tapi hubungan kami cukup baik melebihi kebanyakan kakak-adik lainnya. Kami cukup dekat. Kapan pun aku tidak merasa sehat, Max akan selalu tinggal di rumah untuk mengurusku, tidak peduli berapa banyak aku memprotesnya. Di sisi lain, aku akan selalu menyemangatinya kapan pun harinya terasa berat; dalam bekerja.

Jika kalian bertanya bagaimana dia bisa menjadi waliku? Yah ... meski tinggal di rumah yang bagus dam berada di lingkungan pinggiran kota, kehidupan lama kami dengan orang tua kami adalah kebalikannya. Sebenarnya, kami adalah anak konglomerat. Ya ... orang tua kami kaya raya.

Awalnya, Max dan aku tinggal di sana. Namun, dia pindah dari rumah itu 7 tahun lalu. Dia tidak pernah punya kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri ataupun melakukan hal yang disukainya. Semuanya diatur oleh orang tua kami, termasuk perjodohan. Saat Max mendengar tentang perjodohan yang diatur itu, dia merasa sangat kesal dan menghancurkan acaranya dengan tidak hadir dalam acara tersebut. Kemudian, dia meninggalkan semua statusnya —status Tuan Muda dan penerus—dan kabur dari rumah.

Tak jauh berbeda dengannya, aku pun pergi dari rumah itu lima tahun yang lalu. Satu-satunya hal yang kuingat tentang mansion itu adalah, aku sering sekali tersesat karena kamar dan ruangan yang cukup banyak. Meskipun sudah tinggal lama, aku masih tidak terbiasa.

Pernah suatu ketika, aku tersesat dan berakhir ke dalam kamar orang tuaku. Di sana, terlihat sangat banyak sekali barang yang berkilauan. Ya ... lebih tepatnya itu adalah perhiasan Ibuku yang terbuat dari emas, perak, maupun permata yang disimpan di kotak kecil dalam laci riasnya. Saat masih kecil, anak perempuan pasti suka bermain-main dengan perhiasan maupun make up Ibunya untuk "terlihat seperti mereka".

Akan tetapi, aku tak sengaja menemukan sebuah foto. Di dalam foto tersebut ada kedua orang tuaku dan juga seorang anak laki-laki kecil berambut cokelat yang tidak kukenal. Ketika aku menanyakan tentang siapa yang ada dalam foto tersebut, mereka tidak menjawab. Sebaliknya, mereka malah memarahiku dan mengatakan bahwa itu "tidak sopan" untuk mencampuri bisnis orang lain.

Kemudian, salah seorang pelayan menceritakan keseluruhan ceritanya, dan setelah mengetahuinya, aku memutuskan untuk segera mengemas beberapa pakaian dan makanan ringan, serta foto, di koper kecil yang kumiliki, dan pergi menyusul Kakak laki-lakiku.

Syukurlah hanya butuh beberapa hari saja untuk menemukan Max. Max bekerja part time di sebuah kafe kecil, dan bertugas untuk mengantarkan makanan. Meskipun dia membawa motornya dengan kecepatan gila, aku dengan cepat bisa mengenalinya. Setelah aku berhasil menyusulnya, aku menjelaskan banyak hal. Meskipun awalnya dia terlihat ragu, begitu aku menunjukkan fotonya, satu-satunya bukti, dia dengan cepat mempercayaiku. Dan sejak hari itu, aku tinggal bersama kakak laki-lakiku.

Ngomong-ngomong, sekarang seluruh latar belakang dan hal-hal yang berkaitan telah kuceritakan. Saatnya kita kembali ke cerita, bukan?

Max baru saja pulang kerja dan memanggilku. Dengan cepat, aku meluncur dari tempat tidurku, kemudian keluar dari kamarku dan menuruni lorong di mana aku bertemu dengan kakak laki-lakiku yang sedang duduk di sofa. Di tangannya dia membawa semacam brosur, dan aku sadar bahwa itu pasti apa yang ingin dia bicarakan denganku. Tapi, apakah ini semacam brosur untuk mengikuti aliran sesat atau semacamnya? Entahlah. Hanya ada satu cara untuk mencari tahu.

"Ada apa, Kak?" tanyaku dan duduk di sampingnya.

"Aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu jika pergi ke sekolah," katanya.

Sebelumnya, aku mengatakan kepada kakakku bahwa aku ingin pergi ke sekolah yang nyata setidaknya untuk satu tahun, hanya untuk mengetahui seperti apa rasanya. Tapi ... bagaimana Max akan membayarnya?

Memang tergantung pada jenis sekolahnya, tapi aku pernah mendengar desas-desus tentang apa yang anak-anak lakukan satu sama lain di "sekolah"; i mean about bullying. Jika Max tahu bahwa ada kemungkinan aku bisa menjadi salah satu korbannya, lalu kenapa dia membahasnya? Selain itu, dia juga sedang menabung uangnya untuk membeli cincin pertunangan, jadi tidak akan ada uang untuk pergi ke sekolah tersebut.

Sheila, tunangannya bekerja di restoran yang sama dengan Kakak. Max bekerja di dapur, sedangkan Sheila bekerja sebagai waitress. Meskipun begitu, mereka menjadi teman dengan cepat, dan sekarang mereka sudah berpacaran selama tiga tahun.

Sheila dan aku juga menjadi teman dekat. Meskipun dia kadang menyeretku ke Mall ataupun dress room untuk mencoba puluhan baju yang berbeda, namun kami masih berhubungan baik layaknya saudara. Yang aku tahu, Kakakku ingin melamar Sheila akhir tahun ini, dan aku tahu bahwa dia juga harus menghemat cukup uang untuk membayar tagihan, membeli cincin, dan segala hal yang dibutuhkan untuk membuat sang pacar layaknya princess. Sekarang dia mengusulkanku untuk pergi ke sekolah, tidakkah itu akan mengacaukan seluruh rencananya?

***

You May Also Like

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · วัยรุ่น
4.9
529 Chs

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · วัยรุ่น
5.0
430 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT