Kring... Kring…
Pukul 6 keesokan paginya, suara alarm ponsel berdering dan membangunkannya tanpa ragu-ragu.
Leng Sicheng membuka matanya. Sepasang matanya yang tajam dan dingin langsung menjadi fokus. Lengannya yang panjang terulur ke samping dan menyentuh ponsel, kemudian segera mematikan alarmnya.
Meskipun Leng Sicheng sudah mematikan suara alarmnya, Gu Qingqing yang berbaring di lengannya juga sepertinya dibangunkan oleh alarm itu dan sedikit mengernyit. Ia menggosokkan kepalanya di lengan Leng sicheng, kemudian mengubah posisinya dan tidur dengan memeluk lengan Leng Sicheng.
Bibir Gu Qingqing yang dicium oleh Leng Sicheng hingga sedikit bengkak juga bergumam secara tidak sadar, seperti kelinci kecil yang dibesarkan di rumah. Bibirnya begitu halus dan lembut hingga membuat orang yang melihat sekilas akan memiliki perasaan dalam secara tak terkendali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com