"SELAMAT PAGI GALENA!"
Mendengar kehebohan yang datang ke kamarnya, sontoh Galena menutupi telinganya menggunakan bantal. Dalam hati ia merutuki mengapa Vano datang tanpa memberi kabar kepadanya terlebih dahulu.
Jika seandainya Vano hendak datang berkunjung, setidaknya Vano bisa memberi kabar terlebih dahulu agar Galena bisa mempersiapkan diri. Galena merasa, penampilannya hari sangat berantakan.
Namun suara bersin memecahkan suasana diantara mereka, terutama Galena.
Tak cukup sekali Galena bersin, dengan secepat kilat Vano segera menyodorkan beberapa lembar tisu kepada Galena.
"Keluarin aja Na semua ingusnya." Ujar Vano berapi-api.
Mendengar hal tersebut, Galena semakin merasa malu selain dari penampilannya. Tak tahan, Galena segera mengeluarkan semua ingus hingga hidungnya merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com