Agung berkata "Lakukan dengan benar, sayuran keluarga Cokroaminoto akan dipetik dari lahan pertanian kita sendiri di masa depan."
"Jangan khawatir, Ayah, semua sayuran itu terlihat bagus."
Misty mendorong Ardi ke tempat tidur, bahkan jika itu pekerjaan yang sepele, mereka masih harus melakukannya dengan benar.
Ardi mengucapkan beberapa kalimat standar, "Beristirahatlah dengan baik, Kek. Ibu dan aku akan mengurus soal perusahaan jadi jangan khawatir tentang itu. Aku akan sering pulang untuk mengunjungimu,"
Agung melihat tanda yang mencolok di lehernya sekilas, dan wajahnya langsung pucat.
Kalau tatapan mata bisa membunuh, Fira mungkin sudah mati berkali-kali.
Dia tidak mengerti mengapa lelaki tua itu tiba-tiba diam-diam dan menahan amarahnya. Dia punya alasan kenapa dia menggigit Ardi. Dia kesal karena Sheila selalu berada di dekat mereka dan karenanya dia ingin menghukum Ardi.
Tapi di mata Agung, bekas gigitan itu menunjukkan niat asli Fira.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com