webnovel

Pria Bajingan Melukai Diri Sendiri untuk Menipunya

บรรณาธิการ: Wave Literature

"Dasar kamu bajingan!" Shi Qinglan tidak bisa menahan ledakan amarahnya.

Dia memutar matanya dengan kesal. Dari awal, sebenarnya dia juga tidak ingin melawan, tetapi senjata yang disembunyikan di sakunya juga digeledah oleh Wen Mo.

Selain racun untuk melemahkan tubuh, dia juga membawa senjata ringan lainnya.

Cambuk kulit kecil, borgol kecil, beberapa pisau saku, dan beberapa pil dengan efek yang tidak diketahui, jelas juga bukan benda yang baik.

Wen Mo menunjukkan barang-barang hasil rampasannya kepada Shi Qinglan. "Nona Shi, Tuan Bo sudah mendengar kabar mengenai pelarian Anda. Oleh sebab itu, saya dikirim untuk menjemput Anda. Sebaiknya Anda menurut saja."

Shi Qinglan menggerutu dalam hati. "Dasar pria sialan!"

Dia sungguh tidak berencana untuk melarikan diri. Tidak adakah seorang pun yang mau mempercayainya?

Wen Mo dan pria-pria berbaju hitam lainnya membawa Shi Qinglan kembali ke Paviliun Qinglan. Tempat tersebut merupakan salah satu properti milik Bo Yucheng pribadi di Mingcheng

Shi Qinglan berjalan memasuki taman dengan muka tertekuk. Sudut matanya diam-diam memperhatikan orang-orang yang mengikuti di belakangnya. Dia baru saja kembali ke sekolah untuk memberi pelajaran pada para sampah itu. Tapi kalau dia harus bertempur dengan mereka semua, tetap saja akan sulit untuk melarikan diri lagi!

Saat ini, di ruang tamu paviliun.

Kedua tangan Wen Le memegang besi solder dan melihat luka bakar di punggung Bo Yucheng. Dia gemetar ketakutan, tidak berani menurunkan tangannya.

"Lanjutkan." Bibir tipis Bo Yucheng memberi perintah dengan suara dingin.

"Tuan Bo, area yang melepuh di punggung Anda sudah cukup besar. Ini juga sudah cukup untuk membuat Nona Shi merasa kasihan pada Anda. Mengapa Anda...:"

"Aku bilang lanjutkan!" Bo Yucheng menyipitkan mata dengan dingin.

Karena tidak ada cara lain untuk membuat istrinya tetap tinggal, tentu saja dia hanya bisa menggunakan cara ini. Dia melakukan hal yang mengancam keselamatan hidupnya dengan memalsukan cedera dan melukai diri sendiri.

Wen Le mengerutkan keningnya. Saat ini dia sedang berada dalam situasi yang sulit. Ketika dia hendak menggoreskan solder di punggung tuannya, terdengar suara berisik dari luar.

"Cepat sembunyikan semuanya." Bo Yucheng segera menyadari bahwa gadis tercintanya telah kembali. "Ganti bawa kemari kotak obatnya."

Wen Le tidak benar-benar tidak mengerti jalan pikiran atasannya ini.

Sudut bibirnya berkedut ringan. Dia hanya bisa diam-diam menghela napas diam-diam. Kemudian dia segera berganti mengambil kotak obat, lalu memberikannya pada Bo Yucheng.

Shi Qinglan baru saja masuk ke dalam paviliun dan mendengar suara desisan menahan sakit.

"Aduh..." Wajah Bo Yucheng tampak sangat pucat, dan keringat dingin membasahi dahinya. Dia duduk di sofa dengan postur tegak. Pria itu terlihat sedang menderita luka yang sangat serius.

Hati Shi Qinglan seketika seolah tenggelam. "Apa yang terjadi?"

Dia mempercepat langkahnya dan berjalan ke sisi Bo Yucheng. Dia melihat bekas luka bakar yang sangat parah di punggung pria itu

Bo Yucheng segera menarik kemeja putih yang ia kenakan untuk menutupi tubuhnya. Dia berpura-pura berusaha menutupi lukanya agar tidak dilihat Shi Qinglan. Tetapi, Shi Qinglan segera membuka kembali kemejanya.

"Lukanya sangat parah. Kenapa kamu menutupinya dengan pakaian!"

Dari nada suaranya, Shi Qinglan jelas sedang marah. Dia mengerutkan keningnya dalam-dalam. Hatinya terasa sakit melihat punggung Bo Yucheng yang berdarah.

"Aku baik-baik saja." Bibir tipis pria itu menekan ringan.

Pria yang biasanya selalu memasang wajah dingin dan mendominasi itu saat ini, tampak pucat pasi, hingga membuat Shi Qinglan sangat kasihan padanya.

Wen Le berdeham dan mulai mengarang cerita dengan tampang serius. "Nona Shi, Tuan Bo terluka parah ketika menyelamatkan Anda dalam kebakaran. Sebenarnya saya tidak ingin memberitahu Anda, tapi Anda tiba-tiba kembali dan terlanjur melihat semua ini."

"Diam." Bo Yucheng menyipitkan mata, lalu kembali berkata, " Berani bicara lagi, akan aku tarik lidahmu dan membuatnya menjadi makanan anjing."

Wen Le menahan tawa. Dia diam-diam menjulurkan lidahnya.

Jika Wen Le tidak tahu yang sebenarnya, mungkin dia akan tertipu dengan pertunjukan bagus yang dilakukan oleh atasannya ini.

"Biar aku lihat." Shi Qinglan berujar dengan lembut.

Dia berjalan ke belakang Bo Yucheng dan membelai kulit di sekitar luka dengan jari-jarinya yang putih. Awalnya dia sangat merasa bersalah, tetapi kemudian dia segera menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.

Pria bajingan ini… bisa-bisanya dia melukai diri sendiri untuk menipuku.

Shi Qinglan membuka telapak tangannya ke Wen Le. Bibir merahnya tiba-tiba melengkung membentuk senyum licik. "Beri aku kotak obatnya."