Untungnya nenek merelakan kepergian Naura dengan dibawa Alexander. Melihat bagaimana kedekatan kedua orang itu, dan perhatian yang diberikan laki-laki itu pada Naura, nenek merasa tenang untuk melepaskan gadis yang tadi diberikan perlindungan olehnya. Naura dan Alexander mencium punggung tangan perempuan tua itu, dan tangan nenek mengusap kepala kedua orang muda itu.
"Pergilah.., dan hati-hatilah kalian dalam menjaga diri kalian. Nak Alexander.., awasi dan jaga Naura. Jangan sekali-kali kamu ceroboh untuk melepaskan gadis ini sendirian, banyak yang menginginkannya." sebelum mereka pergi, nenek memberi nasihat pada Alexander.
Laki-laki itu berhenti sebentar, kemudian menatap mata nenek tersebut. Melihat kesungguhan dari mata perempuan tua itu, Alexander tersenyum dan menganggukkan kepala.
"Alex pasti akan menjaga dan memperhatikan Naura nek.. Karena kealpaan Alex untuk menghadiri pertemuan bisnis di Jepang, akhirnya Naura meninggalkanku." ALexander mengucap janji pada perempuan tua itu. Naura hanya diam menatap keduanya.
Setelah beberapa saat, Alexander merangkul bahu gadis itu kemudian keduanya kembali berdiri dan menatap nenek di depannya.
"Sekali lagi.., terima kasih yang terhingga atas bantuan nenek dan keluarga. Saya harus segera membawa kembali Naura nek.., jika ada waktu.. lain kali kami pasti akan meluangkan untuk kembali berkunjung ke sini, ke tempat nenek." Alexander kembali mengulang kata pamit untuk membawa Naura.
"Ya .., pergilah nak.. Doa nenek selalu bersamamu.." ucap nenek dengan tetap tersenyum.
"Terima kasih nenek.." kembali Naura mengucapkan terima kasih pada perempuan tua tersebut, Kembali nenek melambaikan tangan, memberi ijin kepada pasangan itu untuk meninggalkannya sendiri di tempat itu.
Setelah mendengar ijin dari nenek, ALexander segera mengajak Naura untuk meninggalkan tempat tersebut. Setelah berada di tempat yang cukup jauh dari tempat tinggal nenek, Alexander membawa Naura dengan menggunakan kedua tangannya, kemudian terbang membawa pergi gadis itu melintasi hutan.
***********
Beberapa waktu mereka terbang di atas pohon-pohon, tiba-tiba Alexander menurunkan kakinya di atas tanah. Ternyata mereka sudah sampai di pinggir hutan bagian luar. Mata Naura terbelalak kaget, setelah mereka sampai di pinggiran hutan, terlihat Johan sudah menunggu mereka dengan membawa sebuah mobil jeep. Beberapa pengawal terlihat ikut bersama dengan mereka, dan berdiri di belakangnya dengan pakaian yang siap untuk melakukan perang,
Johan tersenyum dan menundukkan badan menyambut kedatangan Alexander dan Alexa. Orang-orang yang berada di belakangnya, mengikuti cara laki-laki itu menyambut Tuan mudanya.
"Apakah kita akan langsung ke bandara.., atau Tuan muda akan istirahat terlebih dulu di kota ini..?" tiba-tiba Johan bertanya pada Alexander. Mereka saat ini sudah berdiri berdampingan, dengan Alexa masih berada di tangan kekasihnya itu, Tidak sedikitpun terlihat rasa capai pada diri Alexander, meskipun sejak dari tempat nenek, laki-laki itu belum menurunkan Alexa.
"Naura masih terlihat capek.., dan aku akan menghilangkan trauma pada diri kekasihku. Aku akan menginap dulu di Presidential Suites InterContinental hotel. Kamu siapkan semuanya, dan lebih ketatkan penjagaan, aku tidak mau.. orang-orang Santoz masih berani untuk membuat masalah kepada kita." Alexander menanggapi perkataan Johan. Laki-laki itu ingin menenangkan perasaan mereka untuk beberapa saat di kota tersebut. Ratusan tahun hidup sebagai manusia vampire, membuat laki-laki itu sangat kaya. Banyak property yang tersebar di seluruh belahan dunia, sehingga dari masa ke masa, Alexander menjadi incaran kaum sosialita untuk dijadikan pacar atau suaminya.
"Baik Tuan Muda.., akan segera saya kondisikan. Beberapa orang-orang kita akan segera saya koordinasikan, mungkin akan ada yang akan kembali ke kota, atau masih beberapa tinggal di tempat ini untuk mengurusi kita." lanjut Johan.
"Terserah apa katamu.., atur saja semuanya." sahut Alexander singkat, dan berjalan meninggalkan Johan.
Laki-laki itu kemudian memasukkan tubuh Naura ke dalam mobil pada sisi tengah. Kemudian setelah berbicara beberapa kata kepada Johan, ALexander segera memasuki mobil dan duduk di samping Naura, Tidak lama kemudian, Johan ikut memasuki mobil tersebut dan langsung duduk di belakang kemudi.
Dalam diam, mobil terus meluncur melewati jalanan yang masih banyak batu-batuan di atasnya. Karena lokasi mereka masih berada di pinggir hutan, pembangunan jalan belum tersentuh. Untungnya mobil yang dibawa Johan adalah mobil off road, sehingga tidak mengganggu perjalanan mereka. Dan dari cara membawa mobil, seperti menunjukkan jika Johan sudah terbiasa dengan mobil yang dibawanya,
*******
Di tempat lain..
"Apakah benar berita yang kamu sampaikan, dan apakah kamu sudah menyelidiki tentang keberadaan gadis itu? Jangan sampai kamu salah melakukan penilaian, yang akhirnya akan membawa dampak buruk pada manusia lain." seorang laki-laki paruh baya yang memiliki wajah kebapakan, sedang berbicara dengan anak laki-laki muda.
"Saya jamin informasi yang baru saja saya sampaikan benar adanya Rahib.. Akan sangat disayangkan jika keturunan manusia vampire original akan tercemar oleh tubuh manusia murni. Alexander sangat mencintai gadis itu, dan akan melakukan apa saja untuk menjaga dan melindungi gadisnya. Itu yang menjadi kesulitan kami untuk menyelidikinya.." laki-laki itu menceritakan tentang kisah cinta Alexander dan Naura.
"Hmmm..., sebenarnya tidak akan ada larangan manusia vampire untuk menikah dengan manusia murni Fernando.. Hanya saja yang disayangkan adalah jika mereka memiliki keturunan, dan keturunan itu akan kurang sempurna jiwa vampire nya. Tetapi yang menjadi sedikit masalah, kita sudah mengharap lebih agar Alexander memimpin manusia vampire original ke depannya.." ucap Rahib mempertimbangkan baik dan buruknya.
Kedua orang itu terdiam, mereka tenggelam dalam lamunan mereka masing-masing. Harapan mereka terlalu tinggi terhadap Alexander, tetapi laki-laki yang diharapkan itu seperti tidak memiliki minat atas keinginan mereka. Tetapi karena berpikir untuk keberlanjutan komunitas vampire original, mereka sangat menginginkan Alexander untuk melanjutkan kepemimpinan. Bukannya tidak ada manusia vampire lainnya yang memiliki minat, tetapi mereka masih berpikir jika mereka belum memiliki tingkatan setinggi ALexander.
"Baiklah Rahib.., sepertinya saya sudah mengganggu dan menghabiskan waktu Rahib untuk menemani saya berbicara sejak tadi. Sudah saatnya Rahib untuk beristirahat, dan saya akan melanjutkan aktivitas yang tertunda." akhirnya setelah beberapa saat, laki-laki bernama Fernando itu meminta ijin untuk meninggalkan tempat tersebut,
"Ingat Fernando.., jangan paksakan kehendak kita. Karena kita juga harus menghargai tentang keinginan Alexander, laki-laki itu juga memiliki cita-cita dan keinginan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Akan berdosa jika kita memaksanya untuk mengikuti kita, tetapi ada ketidak relaan dalam dirinya. Hati-hatilah dalam bertindak.." dengan penuh sikap arif dan bijaksana, Rahib memberi nasehat pada Fernando.
"Saya akan berusaha untuk mengingat pesan-pesan yang Rahib sampaikan pada saya." Fernando kemudian berdiri dan mencium punggung tangan laki-laki tua itu. Dengan tersenyum, Rahib memberikan usapan lembut di belakang leher laki-laki itu. Perlahan Fernando kemudian berjalan meninggalkan ruangan laki-laki tua itu.
************