Puncak Bogor.
Rombongan keluarga Zulkifli di temani ibu Jamilah sebelum ke villa menyempatkan diri menikmati panorama di sekitar wilayah Puncak yang berada di kaki dan lereng pegunungan Gede-Pangrango.
"Dingin sekali!" Zulkifli menggigil dia hanya mengenakan kemeja kotak-kotak dan topi koboi tanpa jaket. Begitu pula dengan istrinya Rahimah dan anak perempuannya, mereka menggigil. Berbeda dengan ibu Jamilah dan sopir yang membawa mereka terbiasa dengan suhu dingin daerah itu.
"Ayo kita singgah ke toko itu!" Zul menunjuk outlet menjual pakaian khusus daerah itu, sweater jaket, sarung tangan.
"Berapa suhunya kok dingin begini!" Rahimah tidak terbiasa dengan suhu dingin.
Sopir mereka mengambil pengukur suhu di mobil.
"14⁰ Celcius!"
"Oh pantas!" Kata Zul. Dia tahannya pada 18⁰ celcius saja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com