Maureen sangat bingung.
"Suamiku, kenapa kamu bisa merasa aku berbohong padamu? Kamulah yang paling aku cintai. Setiap kata yang aku katakan padamu adalah dari lubuk hatiku. Aku tidak pernah berbohong padamu."
Melihat wajah tulus Maureen, Sean mendengus dingin dan mengeluarkan foto-foto yang dibawanya dari rumah Gunardi. Awalnya dia ingin melemparkan foto-foto ini di wajah Maureen. Jika itu Giana, Sean pasti akan melakukannya. Namun, entah mengapa, ketika ini Maureen, Sean merasa tidak tega.
Sean tidak tega melakukan hal yang keterlaluan pada Maureen. Mungkin juga karena biasanya Maureen sangat lembut dan terlalu baik padanya.
Tidak seperti Giana. Ketika Sean tidak punya uang, dia akan bersikap dingin pada Sean dan bahkan sering main tangan pada Sean.
Benar-benar wajah yang sempurna dan tanpa cacat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com