"Gue anter pulang" Ucap Airlangga disaat kebisuan melanda mereka berdua.
Posisi mereka sudah tak saling memeluk lagi namun fokus menghadap kearah depan dimana matahari sudah mulai terbenam.
Senja ditempat yang sepi dan hening. Rasanya benar benar menenangkan hingga mereka berdua tidak menyadari waktu berlalu begitu cepat.
Keyra mengangguk menyetujui ucapan Airlangga. Porsche 718 itu melaju meninggalkan kesucian menuju jalanan yang ramai dipenuhi orang orang yang bertujuan beristirahat dirumah masing masing setelah seharian beraktivitas.
Airlangga yang sudah mengetahui alamat rumah Keyra tak menanyakan dua kali saat membawa Keyra menuju arah salah satu perumahan elit didaerah Jakarta Selatan.
Cukup lama berada diperjalanan walaupun jarak antara tempat itu dengan rumah Keyra tak terlalu jauh. Macet adalah penyebab utamanya.
Sesampainya didepan rumah Keyra, Airlangg menghentikan mobilnya. Saat Keyra hendak keluar, Airlangga menghentikan pergerakan Keyra.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com