Pagi itu akhirnya datang. Berry sudah menghubungi Cherry dan mengatakan agar segera bersiap-siap karena dia akan segera menjemputnya. Cherry sudah mengatakan persetujuannya lantas lelaki itu turun ke lantai satu untuk menemui ibunya.
"Jadi mau jalan sama Cherry?" begitu pertanyaan beliau setelah melihat putranya sudah tampan dengan kaos yang dilapisi dengan jaket. Berry bukankah selalu terlihat tampan. Pantas saja dia selalu dipuji-puji oleh banyak perempuan. Sayangnya, wajahnya yang terlihat dingin itu membuat mereka para perempuan yang ingin mendekatinya memilih mundur. Mereka selalu beranggapan, kalau Berry pasti tidak akan menanggapinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com