webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · วัยรุ่น
Not enough ratings
369 Chs

Barang Tidak Berfaedah

Siska dan Fran sedang mengemasi barang-barang yang akan mereka bawa liburan singkat selama dua hari yang akan diadakan besok. Fran daritadi sibuk memilah barang-barang tidak penting yang Siska bawa. Gadis itu memasukkan semua barang sesuka hati, tak terkecuali dengan bedcover yang berhasil Fran temukan saat membuka koper besar yang awalnya dia kira sebagai pakaian.

"Ngapain bawa bedcover?" Tanya Fran sambil berusaha mengeluarkan seprai tersebut dari dalam koper.

"Lo 'kan nanti tidur di bawah. Jangan harap ya lo satu ranjang sama gue," ketus Siska. Gadis itu mengira bahwa dia akan satu kamar bersama sang suami nantinya.

Fran hanya menggelengkan kepalanya, tak menyangka bahwa Siska sudah berpikir sampai ke sana.

"Gue tidur sama Afka, lo bisa sama Ghirel." balas Fran membuat Siska bernafas lega. Pemuda itu sudah berhasil mengeluarkan seprai tersebut, kemudian matanya kembali membelalak kaget saat menemukan semprotan serangga.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com