webnovel

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · สมัยใหม่
Not enough ratings
316 Chs

BAHAGIA KAMU ISTRIKU

Waktu sudah hampir menjelang subuh saat terdengar suara orang melantunkan Ayat-Ayat suci Al Qur'an dengan syahdu. Kokok ayam jantan juga mulai terdengar bersahut-sahutan.

Sementara itu, sepasang pengantin yang baru saja melepas malam pertama penuh hasrat untuk yang pertama kalinya, masih betah terlelap dalam pelukan satu sama lain.

Gita dan Barra masih dalam keadaan polos tidak memakai sehelai benang pun setelah membersihkan diri singkat tadi malam. Mereka tertidur hanya dengan ditutupi selimut, seakan tidak rela jika sehelai benangpun menjadi jarak antara tubuh mereka.

"Mas, bangun Subuh dulu. Mandi duluan sana!" ucap Gita yang masih dipeluk erat Barra.

"Ya, udah. Kamu mandi juga, barengan aja, yuk!" jawab Barra sedikit malas untuk beranjak. Rasanya ia hanya ingin berada dalam posisi seperti itu lebih lama.

"Gita mau bangun, tapi sakit, Mas," balas Gita murung.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com