Fantasi Futuristik 1 : Masa Depan yang Jauh

Cerita dimulai pada tahun 2541 T. 'T' artinya Teknoz, atau sebuah penanggalan yang disempurnakan oleh dua orang ilmuwan bernama Tek dan Noze pada dua puluh empat abad lalu. Sekarang, dunia terbagi menjadi lima bagian; Tengah, dan empat sisanya adalah nama arah mata angin utama. Lalu, manusia terbagi menjadi empat bangsa; Teknologisian (Tekno), Mutasikan, Fiksan, dan Munasian. Teknologisian menguasai Dunia Barat dan Timur. Mutasikan menguasai Dunia Utara. Dan, Fiksan menguasai Dunia Selatan. Terakhir, Munasian mendapat bagian Dunia Tengah. Semua hal itu termaktub dalam perjanjian damai empat abad silam dalam perdamaian empat bangsa yang disetujui. Tapi, Munasian sebagai manusia biasa tanpa kekuatan yang berarti menjadi korban pengkhianatan tiga bangsa lain sejak Dunia Tengah mendadak menjadi tanah surga yang penuh dengan SDA-nya. Dua abad lalu, tiga bangsa selain Munasian sepakat untuk membatalkan perdamaian dengan para Munasian. Mereka pun mulai menginvasi Dunia Tengah dari segala arah selain Timur. Karena orang-orang Timur tak tertarik untuk berperang. Maka, berlangsunglah era penjajahan Dunia Tengah hingga saat ini. Di sebuah Desa, di Dunia Tengah. Seluruh penduduk di sana telah dibantai oleh satuan pasukan dari Teknologisian Barat yang berkeinginan mengisi perbekalan mereka. Mereka tak menyisakan seorangpun melainkan mereka lecehkan dan mereka bunuh, dan pergi dengan menghapus jejak. Tapi, sebuah tangan tengah mengintai dan mencampuri urusan mereka. Tanpa, mereka tahu seorang pemuda labil selamat dari pembantaian itu. Pemuda yang diliputi trauma tersebut ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Seseorang misterius pun datang di saat-saat yang seharusnya menjadi waktu terakhirnya. Orang itu mengingatkan pemuda itu akan tujuan dan memberinya harapan. Pemuda itu pun sadar dan bertanya. "Siapakah gerangan engkau ini?" "Hm. Jika kau benar-benar ingin mengetahuinya, maka bergabunglah denganku untuk mengusir para penjajah ini. Lalu, nyatakan bahwa dirimu layak untuk mengetahuinya. Kau tahu, namaku tak akan disebut oleh seorang pecundang".