Di saat pikiranku penuh dengan tanda tanya, rupanya Zero yang berada di sampingku justru sudah tak sabar untuk menghabisi Maretha detik ini juga. Itu karena kulihat Zero sudah mulai bersiap-siap melepaskan serangan.
Dia memejamkan mata disertai angin yang berhembus kencang di sekeliling tubuhnya, lalu saat kedua matanya kembali terbuka beberapa obor yang diletakan di setiap sudut ruangan tiba-tiba beterbangan dan melesat cepat ke arah Maretha yang masih duduk bersila dengan tenang seolah tak menyadari kehadiran kami.
Maretha masih tetap duduk bersila ketika obor yang dikendalikan Zero kini sedang mengelilingi tubuhnya seolah sedang menari-nari. Ketika obor itu dikendalikan lagi oleh Zero, api yang menyala di puncak obor tiba-tiba menjadi satu dan menghantam tubuh Maretha seketika membuatnya terbakar karena suara ledakan pun terdengar saat api itu menyambar tubuh Maretha.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com