Ketika seorang Sofia Manaf begitu memimpikan sebuah pernikahan sempurna bersama sang kekasih hati bernama Naran, lelaki itu justru memilih menghancurkan mimpi tersebut hingga tak bersisa. Naran berkhianat, kemudian meninggalkan Sofia tanpa ragu meski sejatinya jauh di lubuk hati ia tak tega. Padahal pelaminan telah berdiri kokoh di gedung hotel yang telah disewa mahal. Namun, Naran memilih menikahi wanita lain. Naran bagai duri yang menancap bagi Sofia. Membuat sakit setiap kali dirinya berusaha berjalan. Berkali-kali berusaha dicabut durinya, berkali-kali pula rasa sakit itu timbul, hingga akhirnya ia menyerah tak mau mencabutnya lagi, membiarkan duri itu menancap dalam dan membuat luka itu semakin menyiksa. Di saat berada dalam titik terendahnya, hadir sosok Nazam meminang dadakan, lelaki yang dicap sebagai lelaki pelit. Sofia malu jika pernikahan batal. Ia pun menerima pinangan Nazam dengan terpaksa. Namun, tanpa sepengetahuan siapa pun, keduanya menyepakati sebuah perjanjian hitam di atas putih sebelum pernikahan digelar. Nazam membuat surat kontrak pernikahan dengan tujuan untuk mengikat Sofia. Surat itu berguna tatkala Naran sang mantan kembali mengemis cinta Sofia. Lantas, bisakah Nazam terus mengikat Sofia dan membuatnya luluh? Ataukah ia akan kehilangan wanita itu sebab kembali pada sang mantan?