webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
1613 Chs

Teledor

Fruit 481: Teledor

"Jadi... putri Ayah sekarang sudah dapat cinta baru?" King Zardakh menanya sembari tuang red wine untuk sang anak yang berkunjung ke kondominium Beliau di lantai atas Gedung Izumi Garden.

"Kagak, Beh. Cuma TTM doang." Andrea menerima gelas berisi cairan merah dari sang ayah.

King Zardakh naikkan alis. "TTM?" Dari nadanya menyiratkan ia membutuhkan penjelasan. Dia mana paham dengan istilah-istilah yang digunakan para muda masa kini?

"Teman Tapi Mesra. Haih, Babeh gak gaul!" ledek sang anak yang kemudian menyesap sedikit anggurnya. Alisnya berkerut sedikit, lalu kembali menyesap pelan-pelan cairan merah di gelas berleher tinggi tersebut.

Ayahnya terbahak. "Ayah kan bergaulnya bukan dengan anak muda. Jadi wajar tak paham bahasa kalian." Ia duduk, bersiap menyantap steak makan siang mereka. Beliau sengaja mengundang Andrea ke huniannya untuk mendapatkan penjelasan tentang kehebohan hari lalu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com