webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · แฟนตาซี
Not enough ratings
1613 Chs

Pil Anti Racun Tingkat Sempurna

Fruit 182: Pil Anti Racun Tingkat Sempurna

Keesokan paginya, Dante terbangun dan heran mendapati adanya Andrea dan kedua bocah hybrid yang berbaring di samping dia.

Senyum kecilnya muncul ketika melihat Andrea tidur dengan mulut terbuka sedikit. Itu tampak lucu sekaligus menggemaskan.

Shiro menggeliat dan mulai membuka matanya. Dia gembira melihat sang papa sudah bangun di sebelahnya. "Papa!"

"Ssshh..." Dante sentuhkan telunjuk dia sendiri ke depan bibir, menandakan agar Shiro tidak bersuara keras lagi.

Shiro mengangguk paham.

Kuro pun ikut terbangung dan akan berteriak senang ketika Shiro dan Dante sudah memberikan sinyal untuk diam saja.

Kedua bocah hybrid paham bahwa mereka tidak boleh mengganggu lelap sang mama yang masih belum bangun. Keduanya pun mengelus-eluskan kepala mereka ke wajah Dante sebagai ungkapan suka cita mereka akan bangunnya Dante.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com