webnovel

DARK HEROS

แฟนตาซี
Ongoing · 49.5K Views
  • 28 Chs
    Content
  • 5.0
    35 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Heros tak pernah mengetahui bagaimana bisa kekuatan yang dimilikinya terus saja bertambah meski dia bukanlah siluman sempurna. Anehnya, pertambahan kekuatan itu membuat Heros tak selalu dapat menguasai dirinya dan bertindak diluar keinginannya untuk membunuh manusia. Lantas apa yang harus dilakukannya jika Ran hadir dan membuatnya jatuh cinta? Bisakah Heros mendapat penawar untuk mengendalikan diri dan tak menyakiti manusia yang dicintainya? Lantas bagaimana dengan Ran yang merasa jika Heros tak mencintainya karena ada wanita lain yang selalu berhasil jadi pusat perhatian Heros? Dibalik semua itu, kedatangan siluman terkuat sang 'pangeran bermahkota neraka' sedang menanti Heros untuk bertarung! Bisakah Heros mengalahkannya yang memiliki level siluman tertinggi? Saksikan keseruan kisahnya di DARK HEROS!

Chapter 1Aku Tak Suka Kekuatan

"Kara … Bantu aku mencari daun Shi."

Kara yang baru saja tiba setelah memakan roh perajurit perang di tanah tandus yang berjarak beberapa meter dari tempat siluman itu duduk langsung mengernyitkan dahi, menatapnya dengan heran dan bertanya dengan hati-hati, "Mau kau apakan daun itu … Heros?"

Siluman yang dipanggil Heros itu menghela napasnya. Sejenak ia hanya menekuri tanah tandus dibawah kakinya. Lalu menatap Kara setelah menghalau keraguannya.

"Tentu saja memakannya," katanya.

Sontak Kara memekik, "Apa kau gila?! Itu sama saja mencari mati. Jiwamu bisa terancam."

Heros mengerutkan keningnya.

"Jadi kau juga tahu soal daun itu?" mendengarnya, siluman gagak itu langsung bungkam. Sebenarnya ia sudah tahu dari awal tentang daun Shi yang dapat melemahkan kekuatan para siluman. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, hal itu dapat membunuh siluman yang memakannya.

Lagi pula tak ada takaran pasti untuk mengetahui lebih tidaknya ramuan itu. Bahkan Kara sendiri pernah mendengar ada siluman yang mati hanya dengan meneguk setetes dari cairan daun itu. Tak heran para siluman selalu menghancurkan daun itu jika tumbuh.

"Kenapa tak mengatakannya padaku?" Heros bertanya dengan wajah datar. Tapi jelas nada suaranya sedikit kesal.

"Maafkan aku. Aku hanya tak ingin kau terluka, Heros." Kara tertunduk lesu. Ia tahu suatu saat akan jadi begini. Walau ia dengan susah payah merahasiakan tentang daun Shi, akhirnya Heros tetap tahu dari yang lainnya. Entahlah kabar ini dari siapa.

"Kau tak seharusnya mencari benda berbahaya itu," sambung Kara lagi. Ia menatap Heros lamat-lamat.

Heros nampak diam saja. Ia beranjak ke arah padang tandus dihadapannya yang penuh dengan mayat. Tempat peperangan itu kini penuh dengan pedang, panah, dan alat perang lainnya. Beberapa bagiannya pun masih mengepulkan asap dan terbakar oleh api.

Tiba-tiba saja Kara memekik, "Heros!!! Apa yang kau lakukan?!!!

Ia kaget melihat Heros serta merta memasukkan tangannya pada kobaran api yang terus menelan tumpukan ranting kayu yang sebelumnya digunakan para perajurit perang itu sebagai senjata.

Dengan panik Kara langsung terbang kesana dan menghantam kepalanya agar ia berhenti melakukan hal yang menurut Kara berbahaya itu.

"Kau gila!! Tanganmu bisa terbakar jika begitu!!" sembur Kara. Netranya langsung saja menyisiri tangan kanan Heros yang sudah keluar dari kobaran api. Sesaat kemudian wajahnya yang khawatir malah berubah menjadi keheranan.

"Tanganmu … baik-baik saja?" Mata Kara membulat menyadari tangan Heros bersih tanpa luka.

Heros tersenyum kecut. "Sekarang kau lihat, kan? kekuatanku bertambah lagi."

"Aku tak suka ini," desis Heros.

Heros pun melangkah pergi meninggalkan siluman gagak itu. Sementara Kara masih menatap Heros yang kini memunggunginya. Kara hanya bisa menghembuskan napas seraya geleng-geleng kepala.

"Ini bahkan sudah 15 tahun," gumamnya.

Benar. Sudah 15 tahun Kara bersama dengan Heros. Dan dalam waktu yang lama itu, Kara masih belum bisa memahami alasannya.

Menurut Kara, Heros memang sedikit berbeda dari siluman lainnya. Saat semua siluman menginginkan kekuatan dan membunuh banyak manusia, Heros justru sebaliknya.

Tiap kali kekuatannya bertambah, Heros tak terlihat senang. Bahkan kadang ia menjadi lebih sensitif dari biasanya. Emosinya sering tak stabil dan berubah-ubah. Kara sampai Heran bagaimana bisa pertambahan kekuatannya terjadi terus menerus. Padahal menurut Kara, siluman tak semudah itu memiliki kekuatan baru bahkan jika latihan atau memakan sesuatu untuk menambah kekuatannya.

Dan Heros? Kara bertaruh dia tak pernah melakukannya. Bahkan sekarang malah memintanya untuk membantu mencari daun Shi yang sangat berbahaya hanya untuk melemahkan kekuatannya sendiri.

Sebenarnya, Kara sudah sering bertanya alasan dibalik ketidaksukaan Heros terhadap kekuatannya sendiri, namun ia selalu menghindari pertanyaan itu.

"Emh, Heros! Tunggu! Kau mau kemana?!" Kara berkata lagi saat melihat Heros yang hendak melangkah lagi.

"Sudah ku katakan, aku akan mencari daun itu."

"Tapi kemana?" tanya Kara. Kali ini ia memutuskan untuk mengikuti Heros saja dari pada melarangnya.

Setidaknya dengan begitu, ia bisa mencari cara menyingkirkan daun itu jika ia menemukannya lebih dulu. Juga setelah melihat pertambahan kekuatan Heros, Kara menjadi sedikit tenang. Setidaknya beberapa tetes racun daun Shi masih bisa ditolerir jika siluman yang mengonsumsinya memiliki kekuatan yang lebih.

"Ikuti aku." Kaki Heros yang panjang langsung menapaki tanah dengan tekanan keras dan melesat ke atas pohon. Selanjutnya ia melompat dari pohon yang satu ke pohon lainnya dengan sangat cepat.

"Eh! Heros tunggu!! Jangan cepat begitu!! Sayapku hanya dua Heros!!!" Kara segera mengepakkan sayapnya menyusul Heros yang sudah jauh di depan.

"Haish!! Anak ini mau mencari kemana sih!" gerutu Kara. Ia terus mengejar Heros yang sudah sekitar 200 meter dari tempatnya yang tadi. Kepakan sayapnya makin dipercepat begitu melihat Heros berhenti di salah satu pepohonan besar di depan sana. Takut-takut jika Heros bergerak lagi.

"Kau di depan," tunjuknya pada Kara. Kara yang baru saja tiba dengan napas tersengal-sengal lantas protes dengan heran, "Kenapa aku?"

"Aku tak tahu dimana Desa Nogyo," akunya pada Kara.

"A-apa???!!!" Hampir saja bola mata Kara melompat keluar. Lalu ia berkata antara syok, jengkel, dan tidak percaya,"He-ros, Kau benar-benar membunuhku …."

"Desa Nogyo bukan ke arah siniiiii .... Kita makin jauh jadinya. Haish! Kau ini!" keluh Kara dengan berapi-api. Pasalnya, mereka seharusnya berjalan ke arah sebaliknya, dan siluman keras kepala ini justru membuatnya hampir mematahkan sayap karena terbang jauh ke arah yang salah.

"Kenapa kau tak pernah bertanya sih! Menjengkelkan saja anak ini!" gerutu Kara dalam hati sambil mulut komat-kamit.

Namun Heros nampak santai dan tak merasa bersalah bahkan balik mengomel padanya.

"Sudahlah, jangan mengomel. Ayo antar aku kesana."

Kara akhirnya terbang menjadi petunjuk jalan. Sedang Heros mengikutinya dibelakang.

Setelah melewati perjalanan hampir satu jam lamanya, akhirnya mereka pun sampai di tempat yang dituju. Desa Nogyo terlihat sekitar satu kilo dari tempat mereka berada sekarang. Heros berdiri di batang pohon terbesar di hutan, sedangkan Kara hinggap di batang yang sejajar dengannya.

"Apa kita sudah sampai?" Heros menatap tajam ke arah rumah-rumah penduduk yang berderet. Nampak manusia ramai sedang berlalu lalang dan melakukan aktivitasnya masing-masing.

"Ya." Kara mengangguk dengan mantap. "Apa kau ingin kesana?"

Heros langsung memutar kepalanya dan menjitak kepala Kara dengan keras.

"Aw! Sakit Heros!" Kara memekik.

Heros melotot pada Kara. "Jangan aneh-aneh! Kau paling tahu aku tak suka manusia."

Kara yang ditegur begitu langsung manyun dan membisu. Ia sedang dalam mode ngambek sekarang. Dan Heros malah masih sibuk sendiri.

"Aku dengar daun Shi tumbuh di hutan Desa ini, artinya …," Heros menatap sekeliling mencoba mencari hutan mana yang dimaksud oleh beberapa penduduk yang tak sengaja didengar ucapannya kemarin.

"Tunggu … jika dilihat, hutan yang paling dekat dengan desa hanyalah hutan ini, itu, dan itu …." Heros menunjuk-nunjuk ke beberapa arah di depannya.

"Baiklah. Kita bisa mulai mencarinya dari sini. Ayo Kara!" ajaknya sambil melompat ke bawah. Namun saat sudah sampai di tanah, Kara masih bertengger di atas.

"Kara!!" ujarnya. "Hei! Ayolah turun! Bantu aku!"

"Aku tidak akan turun sebelum kau minta maaf," tolak Kara dengan cepat. Ia membuang pandangannya dengan tak acuh. Siluman gagak itu masih menyimpan sakit hati dan benjol kepalanya.

Namun memang dasarnya Heros adalah siluman yang keras kepala, ia tak akan pernah mengakui kesalahannya meski ia yang salah. "Huh, aku tak mau!".

"Jika kau tak mau membantuku, aku akan mencarinya sendiri."

You May Also Like

My Heart Is Breaking

Hallo ketemu lagi dengan karya Berli yang kedua. Kalau yang kemarin kisah Lardo dan Lalita sekarang kita pindah ke kisah Tiara dan Dante. Semoga Kalian suka ya. Sertinya anda salah paham pak, kemarin hanya sebuah kesalahan, saya tidak bermaksud mengoda atau merayu anda seperti teman-teman saya yang lain. Dante menarik Tiara duduk dipangkuanya "Aahh...Tiara terkejut apa yang anda lakukan?!!!" "Mencari tahu nona" "Men..mencari tahu "tentang apa?" "Satu tangan Dante memeluk kuat pingang Tiara sehingga Tiara tetap dalam pangkuan Dante. Umm...Dante menyipitkan matanya, bagaimana rasanya bibir kecilmu ini Tiara. Aku penasaran, "Lepaskan. Aku bisa melaporkan anda telah melecehkan karyawan anda" "Ha.....ha...menurutmu apa ada yang akan percaya ?" "Aku tidak perduli, lepaskan aku." "Tidak sebelum aku tahu bagaimana rasanya bibir mungilmu ini, tidak pernah ada wanita yang menolakku Tiara dan aku tidak pernah meminta seorang wanita menghangatkan ranjangku seperti aku meminitamu barusan, kau sangat sepesial sayang, seharusnya kau bangga" Jadi berhenti jual mahal, aku sangat tahu dengan sikap sepertimu ini Tiara aku sedang tidak ingin merayumu. Ini hanya permainan kecilmu untuk menaikkan nilai" "Nilai katamu" aku bukan barang tuan besar!" teriak Tiara emosi "Sialan kau Tiara!" bentak Dante Keluar dari ruanganku sekarang juga! teriak Dante dingin, Tiara mencicit keluar dengan jantung berdebar sangat kencang, jangan lupa kopi pahitku besok pagi ingatnya dengan dingin "Apa kau tidak takut aku meracuni kopimu?" "Dante menatap intens kedalam kedua mata Tiara, aku yakin kau tidak akan melakukannya, sekarang keluar. Tiara memegangi dadanya, merasakan dentum jantungnya yang mengila, sialan Dante, aku belum pernah melihat Dante berteriak seperti tadi.

Berliana_Manalu · แฟนตาซี
Not enough ratings
207 Chs

Global Digitalisasi: Xin Sheng

[#Fantasi #Game #Sihir #Action #Adventure #Reinkarnasi #Romantis #Strategi #System #Romantisdewasa #Overpower #ArmyBuild #GodProtagonis #Antiheroprotagonis #Necromancer #Kindombuild #Evil] Di kehidupan sebelumnya, setelah dunia digitalisasi, dan diubah menjadi sebuah papan permainan oleh hukum tertinggi. Xin Sheng yang mendapatkan bakat Rank-EX diawal, segera merasa dirinya adalah seseorang protagonis. Dengan pemikiran seperti itu dan bantuan bakat yang kuat, ia segera menjadi sangat sombong dan merendahkan segala bentuk kehidupan yang menghalangi jalannya menuju puncak dunia. Namun karena sifat dan perilaku tiraninya ini, yang selalu akan membunuh siapa saja yang dia anggap harus dibunuh, seluruh makhluk hidup di bumi mengalami kematian akibat kurangnya kekuatan menghadapi invasi makhluk asing setelah beberapa tahun digitalisasi. Mati dengan menganggap dirinya sebagai pembawa kesialan bagi bumi. Xin Sheng yang mati penuh rasa penyesalan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk dilahirkan kembali. Namun apakah dia akan menjadi pembawa bencana lagi di kehidupan ini?? Atau menjadi pelindung bumi?? Dan apakah dia bisa membalaskan dendamnya kepada makhluk yang menjadi dalang pembunuhnya itu?? Note: 1 chapter/2day (Old) & 2 Chapter/day (Now Start 1 September) [•Season 1 (End) •Season 2 (Coming Soon)] [Global Digitalisasi: Xin Sheng Versi: •>Indonesia "Global Digitalisasi: Xin Sheng" •>Inggris "Global Digitalisasi: Xin Sheng (Inggris)"] [Note Penulis: •>Sejak novel ini terkontrak, saya berjanji setiap seminggu sekali, saya akan menyebarkan kartu berisi kata-kata motivasi kepada orang-orang. •>10% penghasilan saya dari novel ini akan disimpan dan kemudian disumbangkan ke yang membutuhkan setiap tahun baru Imlek atau tahun baru. (#XinShengProjek) •> Jika ada saran untuk novel ini, saya sebagai author akan dengan senang hati mendengarkan, dan saran kawan-kawan sekalian bisa dikatakan lewat Instagram saya @Xjazzly atau ulasan novel ini. •>Btw MC novel ini memiliki sifat yang akan secara perlahan menjadi non-naif, soalnya saya berpikir MC reinkarnasi yang tiba-tiba menjadi non-naif itu terlalu aneh.]

Xjazzly · แฟนตาซี
5.0
180 Chs

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · แฟนตาซี
5.0
276 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT