Takdir kita ini mengapa begitu renyah di pandangan orang lain? Seolah tanpa harga kita dipermainkan orang lain. Menjadikan diri sebagai boneka permainan hidup yang penuh ketamakan. Entah saudara atau bahkan teman, semua menginginkan kehidupan kita. Mereka merenggut habis hidup kita sampai kita berjalan bersama. Terseok-seok menuju jalan yang seharusnya kita lewati sejak awal, namun tertutup oleh ambisi diri sendiri bahkan campur tangan orang lain. Bisakah kita mencapai tujuan kita berdua? Apakah tangan itu akan saling menggenggam tanpa perlu terlepas lagi? Bisakah... mereka membiarkan kita berjalan melewati jalan yang seharusnya?