"Tuan, Pangeran Keempat Belas membawa Tabib Gao ke sini." Tiba-tiba terdengar suara Yuhao dari luar.
"Eh? Tabib dari istana? Bagaimana ini?" tanya Qu Tan'er. Dia tampak sedikit cemas dan sudah melupakan kekesalannya.
Mo Liancheng tetap terlihat tenang. Lalu, sembari tertawa dia berkata, "Bodoh, Tabib Gao adalah orang kita sendiri."
Mendengar hal itu, Qu Tan'er pun diam dengan cemberut. Lihat saja, apa hubungannya ini dengan aku? Kenapa aku harus repot-repot mencemaskan hal yang tidak perlu? Batinnya.
Mo Liancheng pun berteriak keluar, "Dimana Tabib Gao? Panggil dia masuk!"
"Sialan, kenapa darah yang mengalir sangat banyak…" tambah Mo Liancheng.
Qu Tan'er yang berbaring di ranjang sembari membungkus dirinya dengan selimut. Dia hanya bisa menahan tawa, sampai-sampai perutnya sakit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com