Berbicara mengatasnamakan Tabib Gao, Qu Tan'er merasa bahwa itu adalah inisiatif Mo Liancheng sendiri. Saat melihat ekspresi serius suaminya itu, dia hanya bisa berkata, "Chengcheng, bagaimana kamu menanyakan hal ini kepada Tabib Gao? Apakah kamu berbicara di depannya dan mengatakan, Pangeran ini ingin melakukan 'itu'... Apakah bisa atau tidak?"
Qu Tan'er sempat berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Apakah begitu kamu mengatakannya?"
Seketika seolah ada gagak terbang yang melayang di atas kepala Mo Liancheng. Dia melirik Qu Tan'er yang benar-benar tampak seperti seseorang yang idiot dan berkata, "Apakah hal-hal seperti itu perlu kamu tanyakan kepada Pangeran ini?"
"Ehmm..." jawab Qu Tan'er sembari melihat keluar rumah. Di sana dia melihat Yuhao yang berdiri di depan pintu. Yuhao yang malang. Nasib buruk baginya memiliki tuan yang seperti ini, pikirnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com