"Tan'er? Tan'er… Apa yang sedang kamu pikirkan? Seberat apa pikiran itu hingga membuatmu melamun?" Mo Liancheng menatap Qu Tan'er dengan lembut. Tatapannya juga sangat dalam, seolah dunianya sepenuhnya hanyalah gadis itu seorang.
"Chengcheng..." Qu Tan'er melemparkan dirinya ke pelukan Mo Liancheng. Air matanya tidak bisa berhenti. Setelah menunggu sekian lama, dia akhirnya mengerti? Batinnya dalam hati.
"Aku minta maaf telah membuatmu menunggu begitu lama," kata Mo Liancheng dengan lembut.
"Tidak, tidak lama… Sungguh itu tidak lama." Qu Tan'er berencana menunggunya seumur hidup. Namun, ini baru setengah tahun, jadi bagaimana mungkin itu begitu lama.
Qu Tan'er melingkarkan tangannya di pinggang Mo Liancheng. Dia memeluknya dengan sangat erat dengan air mata yang jatuh tak terkendali.
"Bodoh..." Cibir Mo Liancheng dengan lembut. Nada suaranya tampak sangat menyayangi Qu Tan'er.
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com