"Masih ada urusan lain?" tanya Mo Liancheng yang tidak memedulikan Mo Jingxuan dan menatap Qu Tan'er lekat-lekat.
"Kapan kamu izinkan aku keluar? Kamu harus tahu, aku hari ini benar-benar harus keluar dari kediaman ini sebentar saja. Kamu hanya memiliki 3 pilihan, satu, biarkan aku keluar. Dua, berikan aku surat cerai. Tiga… Bunuh aku." Wajah cantik Qu Tan'er tampak serius. Dia mengucapkannya tanpa ada keraguan sedikit pun.
Saat Qu Tan'er mengucapkannya, Mo Liancheng yang biasanya tenang sempat terkejut. Beberapa detik kemudian, dia pun berkata dengan pelan, "Kalau ingin keluar, kamu harus punya kemampuan untuk membuatku mengangguk kepala."
"Kemampuan? Apa yang kamu mau dariku?"
"Menurut kamu?" Mo Liancheng menaikkan alisnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com