Yun Youlian hampir saja tersandung saat mendengar percakapan Qu Tan'er dan Jingxin. Dia melesat ke depan papan sasaran, kemudian berbalik badan dan memelototi istri pangeran itu dengan tajam. Dia pun meletakkan apel di atas kepalanya.
"Nona, Nyonya Yun sedang melototi Anda," ujar Jingxin.
"Penglihatanmu bagus sekali ya..." Qu Tan'er pun tidak mau membuang-buang waktu lagi. Dia memasang anak panah, kemudian menarik tali busur sekuat tenaga. Walaupun tali busur itu sangat keras, dia juga tidak mau kalah dan mengerahkan tenaganya sebanyak mungkin. Dia kemudian mengarahkan anak panah tersebut ke arah papan sasaran.
"Tali busur bukan ditarik seperti itu." Tiba-tiba terdengar suara Mo Liancheng dari belakang. Dia menghampirinya dengan langkah pelan, kemudian memegang busur sambil memeluk Qu Tan'er. Dia lantas membenarkan posisi tangan dan gaya memanah istrinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com