webnovel

Dia Perayu yang Buruk (7)

Editor: Wave Literature

"Saya dengar, Nyonya Kedelapan sedang bahagia." Ibu Suri tampak tidak mau basa basi.

"Iya." Qu Tan'er sepertinya mengatakan jawaban yang salah.

"Apakah tabib Istana sudah memeriksanya?"

"Menjawab Ibu Suri, tabib Kediaman Pangeran Kedelapan sudah memeriksanya."

"Tabib Kerajaan belum memeriksanya, kan?" Tatapan mata Ibu Suri berubah dan nada suaranya pun semakin dingin.

Mata Qu Tan'er menjadi gelap. Apakah Ibu Suri ingin memulai perdebatan? Batinnya.

"Tabib Istana tidak harus memeriksa Istri Pangeran di Kediaman Pangeran, kan? Ibu Suri, bukankah saya benar?" Qu Tan'er menjawab dengan tenang. Semakin kritis situasinya, semakin mudah untuk menimbulkan kesalahan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com