"Sebelum memulainya, aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan," ucap Mo Liancheng.
"Tanyalah," balas Qu Tan'er.
"Aku seperti ular berbisa atau monster ganas?"
"Erh… Kamu jangan salah paham… Kata-kataku tadi benar-benar tidak sengaja kuucapkan. Aku sedang memikirkan hal lain, jadinya kata 'pergi' terlontar dari mulutku. Siapa pun yang tadi mengagetkanku pasti akan terkena umpatan yang sama dariku," jelas Qu Tan'er. Ada beberapa hal yang harus segera diperjelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Mo Liancheng menatap Qu Tan'er lekat-lekat. Wajahnya yang menegang perlahan demi perlahan menjadi lembut. Sepertinya dia memercayai penjelasan istrinya. Sekali lagi, dia bertanya, "Apa yang aku lakukan masih belum cukup?"
"Tidak. Apa yang kamu lakukan sudah cukup banyak," jawab Qu Tan'er. "Waktu itu bukannya kamu harus ke Istana? Kenapa kamu malah muncul di Kediaman Qu? Demi aku?"
"Apa pertanyaan semudah itu masih perlu dijawab?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com