Dengan wajah malu-malu dan suara manja, Mo Fengyang berkata, "Fengyang merindukan kakak. Apa Kak Liancheng merindukan Fengyang?
Qu Tan'er hampir tersedak saat mendengar ucapan Mo Fengyang. Apakah gadis ini tidak bisa berbasa-basi? Batinnya. Bulu kuduknya sudah merinding, bahkan matanya juga mulai sakit melihat Mo Liancheng yang hanya memasang senyum.
"Kita saudara, kan?" Pertanyaan Mo Liancheng seakan-akan ingin membatasi hubungan mereka dengan jelas.
"Kamu jelas-jelas tahu bukan itu maksudku."
"Adik Fengyang sudah mulai dewasa ya."
"Aku sudah bukan gadis kecil lagi, Kak Liancheng. Apa kamu melihat perubahanku?" Tanya Mo Fengyang dengan mata berbinar-binar.
"Berarti sudah saatnya kamu mencari pasangan."
"Kak Liancheng, kenapa berbicara seperti itu? Maksudku…"
"Cepat atau lambat, kamu harus menikah, jadi jangan bersikap kekanak-kanakan lagi," kata Mo Liancheng berusaha menasehati Mo Fengyang.
"Kakak…"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com