webnovel

CINTA 9 TAHUN

ชีวิตในเมือง
Ongoing · 38.5K Views
  • 54 Chs
    Content
  • 5.0
    15 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Arra Maharani. Perempuan berumur enambelas tahun yang memiliki dua sisi yang lain di dalam dirinya, dia polos, lugu, ramah, baik dan mudah dimanfaatkan. Berada di tempat yang salah adalah kebiasaannya, dia diajarkan untuk selalu jujur dan membicarakan apa saja yang dilakukan dimana saja. Perempuan itu dididik sangat baik oleh orang tuanya dan dua kakaknya. Hanya saja, semuanya menjadi sedikit rumit. Raenal dan Giral memiliki pilihan terbaik untuk adiknya, sayangnya semuanya menjadi sebuah peperangan. Selain itu, Arra juga dihadapkan dengan situasi jika dia berpihak maka dia akan kehilangan mana yang tidak dia pilih. Cinta bukan tempat untuk memilih mana yang diberikan, namun perasaan kecil Arra ingin dia mendapat pemimpin di dalam hidupnya dengan baik. Sayangnya semua itu tidak mudah. "Tyo bukan pria yang baik untuk Arra." "Apa kau pikir laki-laki kecil itu pilihan terbaik untuk Arra? Bodoh sekali!" "Kak, bukankah kalian keterlaluan?"

Tags
5 tags
Chapter 11. Malaikat Bisa Berhati Iblis.

"Apakah aku harus mengatakan itu?" tanya polos Arra sebab yang dikatakan Fian terhadapnya sedikit membuatnya tidak nyaman.

"Iya, kenapa tidak?" Arra menghela nafasnya berat, dia menatap sekitarnya, meneliti ada berapa banyak siswa yang akan melihat pada Arra jika dia mengatakan lelucon itu, bahkan mata serius itu juga mengecek akan berala banyak orang yang akan ikut mendengarkan leluconnya nanti.

50% = 50%

Tidak buruk memang, tapi untuk ukuran Arra yang pemalu dan tidak banyak bicara benar-benar membuat Arra kesusahan.

"Aku tidak bisa mengatakannya," jawab Arra menyerah lebih dulu, laki-laki itu menatap ke arah Arra dengan pasrah sebab Arra benar-benar tidak mau berusaha keluar dari zona nyamannya sendiri.

"Kenapa kau menyerah saat kau sendiri saja tahu jika dampaknya akan lebih baik, Arra?" Perempuan itu memilih menghela nafasnya berat, sejujurnya dia juga tidak tahu.

Tapi mau bagaimana lagi, sifat pemalunya sudah mendarah daging, sudah melebihi permanen dari dirinya sendiri.

Memang, apa salahnya menjadi pendiam dan pemalu? Setiap manusia memiliki pilihannya sendiri untuk hidup.

Kenapa tidak?

"Sekarang coba ku tanya," ucap Arra mengembalikan posisi duduknya yang awalnya tidak nyaman. "Apa?"

"Jika kau diminta untuk menjadi pendiam olehku, apa kau mau?" tanya Arra mengembalikan posisi tersudut dari Arra pada Fian sendiri.

Laki-laki tadi terkekeh, perempuan yang baru saja bertanya pada teman laki-lakinya itu terkekeh. "Aku tidak keberatan sama sekali jika itu maumu," jawabnya.

Alis Arra menyatu dengan jelas, mata tajam di balik kacamata yang sengaja dia kenakan karena dia dalam pakai soflen di matanya menjadi tatapan paling menyenangkan dari Arra pada Fian.

"Kenapa kau semarah itu? Memang pada dasarnya aku tidak keberatan, kenapa harus terkejut," sambungnya lagi. Arra menghela nafasnya berat, tangannya mengambil minuman kotaknya karena lelah dan meneguknya sedikit.

"Kau tidak akan pernah paham kenapa aku menolaknya, jangan memaksaku lagi," minta Arra dengan malas-malas pada Fian sebab dia tidak ingin membuat temannya merasa sakit hati dengan ucapannya bahkan merasa tidak nyaman di sampingnya.

"Aku tidak memaksamu, aku memintamu." Fian terus menjelaskan jika maksudnya adalah baik, bukan bermaksud memberatkan Arra.

"Kau ingin tahu kenapa aku tidak mau?" tanya Arra meminta pertanyaan dari Fian sebab dia ingin ditanyai. "Apa?"

"Aku tidak bisa menjadi orang lain." Arra mengatakannya tanpa penjelasan, dan dia juga yakin jika Fian tahu apa yang Arra mau.

"Maafkan aku," jawab Fian dengan perasaan sangat bersalah miliknya membuat Arra terkekeh, tangannya melepas kaca matanya karena matanya sedikit panas.

"Apa kau merasa aku terlalu mengekangmu akhir-akhir ini, Arra?" Pertanyaan seperti lelucon kembali Fian tanyakan pada perempuan itu, sayangnya Arra tidak menanggapinya memilih memasang lagi kacamatanya tanpa jawaban.

"Dimana Vio? Kenapa dia tidak ikut makan siang bersama kita?" tanya balik Arra pada Fian membuat laki-laki itu tidak bisa marah sedikitphn hanya tertawa kecil.

"Dia ada rapat organisasi, mungkin limabelas atau sepuluh menit lagi dia datang. Kenapa kau mencarinya saat kita sedang berdua saja, apa kau tidak nyaman denganku?" tanya Fian sedikit menuntut jawaban dari Arra sebab dia juga sadar diri sebanyak apa Arra berusaha berkelit darinya.

Tiga bulan pertama ditahun pertama sekolahnya membuat Fian mengerti banyak hal mengenai perasaan Arra terhadapnya dan sikal Arra padanya.

Apa Fian terlalu keras padanya?

"Bukan seperti itu," jawab Arra meneguk minumannya sampai habis karena terlalu lama menunggu Vio untuk datang. "Lalu?"

"Aku merasa tidak enak saja pada Vio dan semua teman-teman kita, kau seakan-akan seperti laki-laki yang memiliki kewajiban padaku dan Vio saat kita hanya sebatas teman. Bukankah pemikiranku untuk masalah ini terlalu jauh, Fian?"

Seseorang tertawa, dia perempuan yang membawa makan siangnya sebab tidak terlalu lama mengantri untuk membeli makan siang di kantin.

"Arra, kau terlalu berlebihan." Vio menimpali Arra sebab perempuan itu berpikir terlalu jauh bahkan saat dia tahu dan sadar dengan apa yang Fian berikan padanya dan Arra juga.

"Dimana masalahnya?" tanya Arra melihat pada Vio meminta jawabannya, Vio terkekeh dan mengambil duduk di sambing Fian sebab Vio datang tepat dari belakang Fian.

Fian menatap serius Vio agar perempuan itu tidak mengatakan banyak hal lada Arra, perempuan iti terkekeh hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.

"Kau terlalu berlebihan saja menurutku, Fian melakukan itu padaku dan padamu sebab dia ingin berteman baik dengan kita. Bukankah seperti itu, Fian?" Laki-laki itu tertawa merasa puas dengan jawaban Vio hari ini. "Ya." Fian menimpalinya juga.

"Yang Vio katakan memang benar, aku hanya ingin berteman baik denganmu."

"Dan Vio juga," sambung Fian agar Arra tetap percaya padanya, bodohnya lagi Arra hanya menganggukkan kepalanya pelan tanpa berpikir panjang.

Ketiganya mulai fokus dengan makanan mereka masing-masing, Vio yang menikmati makan siangnya, Fian yang menyelesaikan makan siangnya dan juga Arra yang sedang sibuk melihat kedua temannya yang masih saling diam.

Tiba-tiba suara ponsel terdengar ditengah keheningan meja mereka, Vio yang paling terlihat santai, hanya saja teman laki-laki Arra terlihat sangat penasaran. Entah untuk apa juga.

"Siapa?" tanya Fian langsung cepat, Arra terkekeh. Dia menunjukan layar ponselnya dengan cepat begitu mengatakan yang sebenarnya terjadi. "Kakakku," jawab Arra singkat, dia mengambil minuman kotaknya dengan berjalan menuju kelas lebih dulu.

"Vio, Fian, maaf. Aku ke kelas dulu, ya." Arra berjalan meninggalkan keduanya yang masih sibuk di kursinya tanpa suara sedikitpun, dan untuk mereka. Vio dan Fian juga menganggukkan kepalanya pelan.

Arra berjalan menjauh menuju kelas, disetengah koridor Arra mulai mengangkat telfon dari kakaknya. "Ya, Kak?"

Seseorang terdengar sedikit lega mendapat jawabannya, namun kali ini kabar tidak menyenangkan membuat Arra menjadi murung.

"Pukul berapa kau pulang? Sepertinya aku tidak bisa menjemputmu pulang, aku ada kerja kelompok nanti?" Giral Anoval.

Pria yang sekarang masuk tahun pertama S2 kuliahnya menelfon adik perempuannya, Arra yang mendengarnya sedikit kecewa. "Apa aku harus menelfon Kak Raenal?" tanya Arra sedikit ragu sebab dia juga tidak pernah dibolehkan belajar menggunakan motor atau bahkan mobil.

Supir pribadinya juga hanya digunakan untut ayahnya saja.

"Tidak, Kak Raenal sedang sibuk-sibuknya saat ini. Aku juga, apa kau tidak bisa meminta bantuan temanmu untuk meminta tolong padanya mengantarmu pulang?"

"Apa kau tidak punya teman?" tanya Giral memastikan adik perempuannya jika dia hari ini memang sedang tidak bisa menjemput, Arra menghela nafasnya berat.

"Aku punya!" Giral terkekeh, setidaknya hari ini dia merasa lega dan tenang sebab dia sudah mengatakan pada adik perempuannya jika dia tidak akan menjemput.

"Kau mau meminta tolong pada temanmu untuk mengantarmu pulang hari ini saja atau bagaimana?" Walaupun ragu, pada akhirnya pria itu memikirkan apa yang sedang dia inginkan, adiknya menjawab, setidaknya kali ini jauh lebih nyaman dan baik.

"Aku akan mencobanya, Kak." Giral menganggukkan kepalanya pelan, dia merasa lega sekarang, setidaknya sampai adik perempuannya mengatakan dia memiliki seseorang untuk menjemputnya.

"Tapi jika aku tidak ada teman untuk mengantarku, kira-kira Kak Giral akan menjemputku pukul berapa?" tanya Arra hanya antisipasi sebab dia tahu aman yang harus dia selesaikan lebih dulu.

"Jika kau pulang pukul dua, kau bisa menungguku menjemputmu sampai tiga jam. Aku pulang pukul lima sore nanti, kau keberatan menungguku, Arra?" Arra menghela nafasnya berat, sebenarnya dia tidak yakin dengan apa yang dia katakan sendiri.

Namun melihat seberapa Arra menutupi apa yang dia miliki dan tidak miliki, itu terlihat jelas jika seseorang sedang berbohong.

"Aku akan menghubungi Kak Giral lagi nanti, tapi jika aku tidak menghubungi Kak Giral itu tandanya aku menunggu Kak Giral menjemputku, maaf." Giral menghela nafasnya berat, dia sama sekali tidak paham dengan jalan pikir adiknya, hanya saja sebagai kakak laki-laki yang memiliki tanggung jawab besar terhadap adik perempuan, Giral hanya bisa menjawanya dengan deheman pelan.

"Hm. Aku tutup dulu, Arra." Arra mendapat sambungan telfon terputus dari kakak laki-akinya, dia menyimpan ponselnya di saku kanan baju seragam sekolahnya, lalu dia memilih meneguk minumannya sampai habis dan membuangnya pada tong sampah seperti biasanya.

Seseorang menyapanya. Kali ini dari belakang membuat Arra terkejut bukan main, orang itu terkekeh karena berhasil. "Kenapa kau sangat takut sekali jika itu bukan aku, Arra?" balas Fian karena orang itu adalah dirinya.

Melihat seberapa jahilnya Fian terhadap dirinya Arra hanya bisa memutar bola matanya malas tanpa suara.

"Kau mencuri dengar pembicaraanku dengan kakakku?" tudir Arra pada Fian membuat laki-laki itu hanya bisa tertawa kecil, dia menggaruk sedikit kepalanya sendiri karena merasa canggung.

Fian terkekeh, dia sama sekali tidak yakin dengan apa yang dia lakukan adalah benar, namun dia yakin jika kali ini dia salah.

"Maaf, Arra." Perempuan itu memutar bola matanya malas tanpa bicara, perempuan itu juga memilih untuk berjalan menjauh dari Fian memilih masuk ke kelasnya saja.

"Tunggu dulu, tapi niatku baik, Arra." Fian berusaha menghentikan langkah Arra tanpa menyentuh perempuan itu degan berdiri di depan Arra menyita jalan. "Kenapa?"

Fian memutar bola matanya malas, laki-laki itu memilih untuk menaikan satu alisnya meminta Arra untuk berbicara padanya.

"Kenapa kau melihatku dengan mengerikan seperti itu?" tanya Arra sebab Fian sedang menahan senyumnya seakan-akan meminta ditanyai.

Lagi-lagi, laki-laki itu memilih berbicara lebih dulu dari Arra bahkan saat perempuan itu membutuhkan bantuan.

"Apa mulutmu berat, Arra?" tanya Fian membuat perempuan itu memilih untuk diam tidak menjawab sebagau respon.

"Apa hatimu sekeras batu, Arra?" Arra membuang wajahnya agar arah pandangannya teralihnya.

"Apa berat meminta tolong pada seseorang, Arra?" Fian menghela nafasnya berat, dia mengalah lagi sekarang.

"Tenang saja, karena kau selalu baik padaku, aku akan mengantarmu pulang. Aku akan membantumu sampai ke rumah dalam keadaan selamat, Arra." Fian tersenyum manis, Arra menatap wajah laki-laki itu tidak nyaman.

"Kenapa kau selalu ada saat aku butuh bantuan Fian, apa kau malaikat yang tuhan ciptakan untukku?" tanya Arra dengan nada bercanda.

Fian tertawa, dia menggelengkan kepalanya kuat. "Jangan malaikat, malaikat bisa berhati iblis, Arra."

"Aku bisa menjadi Fian teman baikmu, dan pelindungmu juga jika kau tidak keberatan."

You May Also Like

Mantan Suami Miliarderku Mengejar Aku Kembali

``` [Konten Dewasa] Arabella Donovan mengorbankan masa mudanya hanya untuk suaminya. Namun, ia menceraikannya karena Arabella tidak bisa memberinya anak, yang menyebabkan rasa sakit yang mendalam. Bella memutuskan untuk menghilang dari kehidupannya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke negara ini dengan anak lelakinya yang menggemaskan. Kehidupan damainya mulai terganggu ketika mantan suaminya mengejarnya kembali begitu dia mengetahui bahwa Bella telah melahirkan anaknya. Tapi sekarang, dia bukanlah Bella yang sama seperti dulu. Dia adalah orang yang sangat berbeda. ***** "Bos, dia sudah kembali!" "Siapa?" Tristan Sinclair bertanya sambil menandatangani tumpukan kertas. "Istrimu—" Asisten itu ragu-ragu, mengamati Tristan dengan cermat. Ketika dia melihat alis Tristan berkerut, dia memperbaiki ucapannya. "Maaf, saya maksud mantan istrimu, Nona Donovan. Dia kembali dengan seorang anak laki-laki..." Tristan mendesah, memandangi kontrak di hadapannya. Setelah lima tahun mencari, hanya untuk mengetahui bahwa dia telah melanjutkan hidupnya, itu terasa menyakitkan. Tapi ia tidak bisa menghindarinya. Dia pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang lain. Dia akan menerima kekalahannya ini. "Dia pantas mendapatkan suami baru..." Tristan bergumam, memecat asistennya. "Bos, yang saya maksud adalah anak lelaki yang manis itu. Saya kira dia sekitar empat tahun—" Tristan terkejut. Kepalanya terangkat, pandangannya tajam tertuju pada asistennya. "Saya butuh Anda untuk mengatur tes DNA untuk anak itu. Dan berikan saya alamatnya!" Sinar muncul di matanya saat senyum pelan melintas di wajahnya. ______ Penulis Novel: 1. DAMN! I FALL IN LOVE WITH HIM (Selesai) 2. Pengantin Pangeran Tak Mati (Selesai) 3. Rebirth: Dancing In My Destiny (Selesai) 4. Istri Jenius Miliuner (Selesai) 5. Kebangkitan Sebagai Istri Tuhan Vampir (Selesai) 6. Mantan Suami Miliuner Mengejarku Kembali _____ Cara menghubungi saya: >> Akun Instagram: authorpurplelight >> Halaman FB: Author_Purplelight >> Bergabunglah dengan Server Discord saya: https://bit.ly/purplelightserver _____ Catatan: Sampul buku adalah hak milik penulis. Tolong jangan digunakan kembali! ```

PurpleLight · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
573 Chs

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · ชีวิตในเมือง
4.6
1998 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
1016 Chs

Tuan CEO, Istri Anda adalah BOSS Tersembunyi!

Lima tahun lalu, Qiao Nian dikhianati oleh kakaknya, Qiao Xin. Setelah menghabiskan satu malam dengan seorang pria asing, Qiao Nian hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak tersebut, dan akhirnya melahirkan seorang bayi yang lahir mati. Di bawah tipu daya ibu dan kakaknya, Qiao Nian kehilangan sahamnya di Grup Qiao dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adiknya, Qiao Xin, akan menikah dengan Putra Muda Kedua dari Keluarga Gu. Dia dikabarkan sangat buruk rupa. Pada hari ia lahir, dokter meramalkan bahwa ia tidak akan hidup lewat usia dua puluh tahun. Ibunya tidak tega melihat Qiao Xin menikah dengan orang seperti itu dan teringat pada Qiao Nian yang masih terkunci di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Qiao Nian dikeluarkan dari rumah sakit untuk menggantikan Qiao Xin dalam pernikahannya dengan Keluarga Gu. Ibunya berkata, "Baguslah jika Qiao Nian, yang tidak berguna ini, bisa menggantikan Xin'er untuk menjadi janda hidup di Keluarga Gu. Jika Xin'er yang menikah ke keluarga itu, aku akan patah hati." Qiao Xin berkata, "Ibu, jangan berkata begitu tentang Kakak. Kalau bukan karena dia, aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya khawatir kalau Kakak tidak akan setuju." Ayahnya berkata, "Xin'er, kamu terlalu baik hati. Sudah lupa kah bagaimana Qiao Nian menfitnahmu lima tahun yang lalu? Dia tidak tahu mengendalikan diri. Dia hamil sebelum menikah dan bahkan melahirkan anak yang masih mati. Sudah cukup baik kita membiarkannya menikah dengan seseorang dari Keluarga Gu yang terpandang! Hak apa yang dia miliki untuk memilih?" Qiao Nian mengejek. Saat itu, konspirasi terhadapnya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, membuatnya menderita. Dia akan membalas semuanya! Semua orang berpikir bahwa tindakannya berasal dari kombinasi mentalitas orang kalah dan penyakit jiwa, namun sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi union yang kuat seimpak Mars menabrak Bumi! Dengan mengambil keuntungan dari keterampilannya yang brilian di bidang kedokteran, Qiao Nian membuat berbagai orang sampah dan penjahat menelan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, berbagai identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing terungkap. Ternyata dia kaya raya sampai bisa menyaingi sebuah negara! Kemudian, Tuan Muda Kedua Gu meletakkan sepasang klon mini Qiao Nian di depannya. Dihadapkan dengan dua anak yang menyerupai dirinya dan Gu Zhou, Qiao Nian berkedip dengan terkejut. "Kapan aku melahirkan anak-anakmu?"

JQK · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
617 Chs

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · ชีวิตในเมือง
4.8
1546 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT