"Siapa si lagi. Kayanya ada yang telepon gua deh. Ga tau apa gua lagi panik ini gara-gara macet," ucap Kia di dalam hatinya.
Akhirnya Kia tidak mengangat telepon tersebut. Kia hanya membiarkannya saja. Bahkan Kia juga tidak melibat siapa yang sudah meneleponnya. Karena Kia kali ini sednag panik akibat terjebak macet sudah cukup lama. Dan dia tidak mau jika sampai telat datang di kantornya.
Macet perlahan mulai lancar kembali. Kia dan Ayahnya pun bisa melanjutkan perjalanan mereka ke kantor Kia.
"Alhamdulillah. Akhirnya macetnya lama-lama jadi lancar juga. Kalo macet terus, yang ada gua bisa telat datang ke kantor dan di omelin sama si boss," ucap Kia di dalam hatinya.
*******
Support your favorite authors and translators in webnovel.com