Aku tertegun menatap ruangan pribadi Yogi di perusahaan ini. Ruangan yang tampak rapi, bersih juga wangi meski tidak seluas ruangan mbak Maria. Bisa terbilang ruanganku dengan ruangan Yogi sama minimalisnya.
Namun, bedanya. Ruangan ini terlihat jauh lebih nyaman, tidak pengap dan yang terpenting wangi aroma maskulin yang dari parfum yang Yogi pakai membuat suasana kamar ini semakin nyaman.
Aku terkejut ketika Yogi menjentikkan kedua tangannya di depanku saat aku sedang menikmati ruangan minimalis Yogi. Aku menatapnya dengan wajah tercengang.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Yogi padaku.
"Ti-tidak ada, aku hanya merasa sedikit takjub dengan ruangan ini, wanginya aku suka."
"Cih... Kau suka dengan wangi ruangan ini? Mmh... Sepertinya ini wangi dari aroma tubuhku, hihihi..."
Aku menyipitkan kedua mataku menatap wajahnya yang tersenyum puas menggodaku demikian. "Issh... Kurasa bukan berasal dari tubuhmu," balasku meledeknya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com