Luna memilih untuk tidak berada dalam jangkauan Istvan dan Abigail, terlalu berbahaya baginya yang tidak bisa apa-apa ini, ia berlari menjauh dan berusaha mencari petunjuk tentang keberadaan Aodan.
Petir terakhir tadi terlalu kuat, orang biasa sepertinya mana bisa bertahan.
Luna menatap langit mendung yang perlahan-lahan berhenti meneteskan air hujan, di bawah kakinya sudah basah karena tergenang oleh air, beberapa orang berpapasan dengannya dan mereka memperingatkan Luna untuk segera pergi ke pengungsian.
"Nona, jangan ke sana!" Seorang pria paruh baya menegur Luna yang berlari ke arah berlawanan. "Ada getaran kuat yang berasal dari sana, dikhawatirkan akan ada gempa! Ayo ikut bersama saya ke tempat yang lebih aman!"
"Tidak, aku harus menemukan seseorang di sana!"
Luna menarik tangannya dan berlari tanpa menoleh ke belakang lagi, entah kenapa ia yakin kalau Aodan akan ada di sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com