Aodan menunggu.
Sudah dua jam setelah Luna membuat kue brownies di dapur, tapi ia tidak kunjung muncul, si kadal mulai curiga Luna tidak akan memberikannya kue dan menyimpannya di dalam lemari es.
"Luna!" Aodan berteriak dengan tidak sabar, menerobos masuk ke dapur dan benar- benar melihat wanita itu memakan kue browniesnya seorang diri.
"Aku hanya mencicipi." Luna meletakkan sendok, wajahnya terlihat serius tapi matanya tidak berani menatap Aodan.
"Kamu bohong!" Aodan mendekat dan melihat kue brownies yang sudah dipotong-potong di atas piring, terlihat mencurigakan. '"Berapa banyak yang kau makan tanpa aku?"
"Satu, hanya satu!"
Luna mengerucutkan bibirnya, sedikit menghindar ketika Aodan mendekat karena takut debaran jantungnya akan menggila lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com