Istvan mengunyah jeruk yang dikupas Larson dengan hati-hati, ia memperhatikan laki-laki itu memetik dengan gesit di sampingnya setelah mengupas, tak jarang Larson akan melemparkan satu atau dua jeruk ke keranjangnya yang masih berisi setengah.
"Apakah itu manis?"
"Ya, ini manis." Istvan tersenyum dan Larson terus membiarkannya makan selama ia mau. "Tapi aku masih menyukai anggur yang ada di kebunmu."
Larson menghentikan gerakannya memetik jeruk, ia tertawa kecil. "Jangan mengatakan hal manis seperti itu, aku akan jadi besar kepala nanti."
"Tidak, ini serius." Istvan mengupas jeruknya lagi, Larson mengambil kulitnya dengan hati-hati agar tidak mengotori tanah dan memasukkan dalam keranjang.
"Apa kau ingin minum anggur?" Larson menyipitkan matanya, ia melihat rona tipis yang menghiasi pipi wanita itu. "Tidak apa-apa kalau kau meminumnya sesekali."
"Benarkah?" istvan menatap Larson dengan tatapan tidak percaya. "Kau tidak bercanda?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com