"Aku sama sekali tidak keberatan dengan ide itu. Namun, apa kau yakin akan melakukannya, Tuan Evan?" tanya Sophie, memastikan.
Wanita itu justru lebih khawatir pada kondisi Evan ketika menerima informasi yang banyak, apalagi dari orang-orang terdekatnya.
Yang Sophie takutkan hanyalah gejala pusing Evan. Ia takut gejala itu kembali muncul dan berakibat lebih buruk ketika Evan memaksa untuk menyerap semua informasi yang ia dapatkan.
"Aku yakin. Aku sudah siap dengan konsekuensi tersebut," balas Evan, menyeruput teh yang disajikan Sophie, terasa hangat di perut seperti dirinya tengah meminum bandrek.
"Baiklah kalau begitu. Kapan kau ingin memulainya?" tanya Sophie, memastikan untuk mengatur jadwal Evan ke depannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com