"Gadis cantik? Bukannya kau bilang gadis itu tak ada menariknya sama sekali? Kenapa kau sekarang memuji kecantikannya?" kata Fahmi, suaranya sangat keras.
"Kau ini bodoh atau gimana sih? Mana mungkin aku bilang cewek cantik di depan orangnya langsung. Emang kau pikir aku cowok dengan kepercayaan diri yang tinggi?"
"Ya mana aku tahu. Kaunya saja terlalu memendam rasa. Lagi pula gadis itu juga bertanya dan meminta langsung pada kita. Apa salahnya coba mengungkapkan kagum pada seorang gadis dan berkata jujur? Aneh!" bentak Fahmi memajukan wajahnya, mendekati wajah Fahrizul, membuat temannya itu terkejut mundur melangkahkan kakinya.
"Najis! Enggak usah dekat-dekat. Mulutmu bau sampah," ucap Fahrizul sembari mendorong wajah namun Fahmi memaksakan diri semakin dekat dengan wajahnya. "Bagaimana denganmu? Apa kau tadi juga menyembunyikan perasaanmu?" lanjut Fahrizul balik bertanya.
"Menurutmu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com