webnovel

Tidak Terampil

บรรณาธิการ: Wave Literature

Tong Jiumo mengira, dia bisa pergi setelah menandatangani kontrak, namun ketika bangkit, dan akan berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut. Terdengar suara di belakang yang mencegahnya, "Siapa yang menyuruhmu pergi?" kata orang itu.

"Kontrak sudah ditandatangani, jadi saya mau pergi!" Jawab Tong Jiumo.

"Kontrak sudah ditandatangani, jadi itu akan segera berlaku. Ketika aku tidak mengizinkanmu pergi, berarti kamu tidak boleh pergi." Kata Mo Qijue dengan nada dingin.

"Saya hanya bertanggung jawab menyiapkan tiga kali masakan dalam satu hari, jadi berikan saya waktu libur satu hari saja. Bukankah besok saya mulai bekerja?" Kata Tong Jiumo sambil mengerutkan kening.

"Tidak bisa! Kontrak itu ya terserah aku, jadi sekarang pergilah, dan masakan sesuatu untuk Tuan Muda" Kata Mo Qijue dengan dingin. 

Namun, Tong Jiumo hanya diam sambil menatap Mo Qijue dengan kesal, lalu dia juga terlihat sedang menggertakkan giginya, "Saya masih ada urusan sebentar, jadi saya harus pergi dulu" katanya. Karena dia khawatir, kalau terjadi apa-apa pada Tong Lele di rumah. Dia ingat, ketika terakhir kali dia pergi sedikit lama, langsung terjadi masalah saat anaknya di rumah sendirian. 

Namun, Mo Qijue langsung berdiri dan mendekati Tong Jiumo, hal itu membuatnya tiba-tiba merasa diselimuti oleh suatu bayangan tinggi, kemudian dia menatap bayangan itu, "Apa yang mau anda lakukan?" tanyanya.

Mo Qijue saat itu terlihat mendekati Tong Jiumo selangkah demi selangkah, sedangkan Tong Jiumo juga terlihat mundur selangkah demi selangkah, membuatnya terus-menerus mundur hingga akhirnya terpojok. Namun, para pengawal yang berada di ruangan tersebut tidak berani melihat, bahkan diam-diam dia keluar meninggalkan ruangan.

"Nona Tong," kata Mo Qijue sambil mengulurkan tangannya untuk memegang rahang Tong Jiumo. Lalu, dia sedikit mengangkat kepala Tong Jiumo agar dia bisa menatap matanya yang dingin, "Selama aku tidak mengizinkanmu pergi, kamu tidak boleh pergi kemanapun." katanya.

"Hubungan kita hanyalah sebatas masalah kerja." kata Tong Jiumo dengan bingung, dia merasa kalau tatapan pria yang ada di depannya ini sulit untuk dijelaskan.

"Sekarang pergilah memasak" Kata Mo Qijue dengan dingin.

"Oke aku akan pergi, jadi anda jangan terlalu dekat." Kata Tong Jiumo dengan napas yang tak beraturan. Setelah mengatakan itu, dia langsung mendorong Mo Qijue, dan berlari menuju dapur. 

Setelah sampai di dapur, Tong Jiumo segera mengatur napasnya, kemudian mencuci semua peralatan dapur yang ada di meja kaca. Lalu, ketika melihat bahan-bahan yang ada di atas meja, tiba-tiba membuatnya memikirkan suatu hal. Dengan cepat, dia langsung keluar dari dapur, dan berkata pada Mo Qijue, "Ini tidak benar! Saya datang untuk menjabat sebagai ketua Food Fair Exchange, tapi kenapa malah harus memasak untuk anda?"

Tong Jiumo lalu berpikir, Ketika aku membaca kontrak tadi, kenapa aku tidak memikirkan hal ini sedikitpun? Karena khawatir kalau akan ada permainan atau sebuah trik, hal itu membuatku tidak kepikiran tentang hal ini! batinnya.

Ketika mendengar pertanyaan Tong Jiumo, Mo Qijue pun langsung menjawab, "Pekerjaan ketua Food Fair Exchange adalah menjadi koki pribadiku. Apakah ada masalah?" tanyanya.

Tong Jiumo hanya diam tidak menjawab, lalu dia langsung berbalik untuk kembali ke dapur, kemudian menelpon Tuan Gordon. Tapi, dia khawatir jika Mo Qijue mendengar apa yang dia katakan di telepon. Jadi sebagai gantinya, dia hanya mengirim pesan kepada Tuan Gordon, [Master, menjadi ketua Food Fair Exchange = koki pribadi? Anda berhutang penjelasan kepada saya!]

Tak lama kemudian ponselnya berdering, dan ternyata itu adalah balasan pesan dari Tuan Gordon, namun dia hanya membalas [Ya]

Tong Jiumo hanya terdiam, akhirnya dia pun mengambil pisau dan memasak daging tanpa lemak. Saat ini, dia terlihat sedang memotong daging itu dengan sangat ganas.

"Kamu tidak bisa merusak talenanku seperti itu!" Kata Mo Qijue yang tiba-tiba datang, lalu dia langsung berbicara dengan suara dingin. Hal itu membuat Tong Jiumo kaget dan gemetaran, lalu pisau itu mengenai tangannya dan membuatnya mengeluarkan darah. Kemudian, dia segera melemparkan pisau dapur itu, sambil menarik napas panjang.

Melihat Tong Jiumo tergores pisau, membuat Mo Qijue segera melangkah maju. Dia langsung menyalakan keran air, lalu mencuci tangan Tong Jiumo yang berdarah. Begitu air menyentuh lukanya, membuat Tong Jiumo langsung menjerit, "Kamu tidak terampil! Bagaimana bisa menjadi koki seperti? Benar-benar hanya menjual penampilan?" kata Mo Qijue dengan dingin...